Indiekraf.com – Para pelaku usaha khususnya yang bergerak di industri kreatif saat ini telah berusaha untuk memanfaatkan YouTube sebagai alat marketing untuk usaha mereka. Platform asal Amerika Serikat tersebut dinilai sangat efektif untuk membantu promosi, khususnya untuk menjangkau pasar generasi milenial.
Namun, tak semua pelaku usaha bisa memanfaatkan YouTube untuk marketing secara efektif. Melihat hal tersebut, DILo Malang menggelar event DILo Talks ke 08 dengan tema “YouTube Marketing” yang diselenggarakan secara online pada hari Kamis, (08/10) kemarin. Hino Kertapati, Pimred Indiekraf Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemateri dalam event tersebut.
Baca juga 3 Jurus Agar Akun YouTube Kamu Tidak Mudah Di Hack
Saat ini, YouTube bisa dibilang sebagai platform terpopuler di dunia, bahkan mengalahkan kepopuleran televisi. Hal ini dibuktikan dengan telah banyaknya media konvensional yang ikut membuat konten di YouTube. Tak hanya itu, para artis Indonesia juga ikut meramaikan platform yang sedang populer tersebut.
Penelitian dari Mushroom Networks mengatakan bahwa telah terdapat miliaran masyarakat dunia yang telah menggunakan platform ini. Bahkan, 1 diantara 2 orang yang ada di dunia adalah user dari YouTube. Hal ini menandakan bahwa YouTube sangat berpotensi untuk menjadi alat marketing bagi para pengusaha.
Dalam event tersebut, Hino mengatakan bahwa perlu adanya beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita ingin sukses memanfaatkan platform ini untuk kebutuhan marketing. Kita harus paham bagaimana cara bekerja dari YouTube. Menurut Hino, inilah 3 hal yang perlu kamu perhatikan:
Baca juga Jumlah View Youtube Bisa Berkurang, Kenapa ya?
Bukan Lagi Views, Tapi Jam Tayang. Algoritma YouTube saat ini lebih mengedepankan faktor jam tayang. Tak peduli berapa subscriber atau views, jika lama jam tayang video kamu tinggi, maka kemungkinan besar akan mendapatkan prioritas sebagai video rekomendasi.
Kualitas Video, Bukan Kuantitas. Lebih baik membuat satu video yang memiliki value, dari pada membuat puluhan video tapi tanpa makna. Dengan begitu, para viewers akan bisa berlama-lama untuk menonton video kamu. Balik lagi di poin awal, semakin lama jam tayang, maka YouTube akan menganggap video kamu berkualitas.
Terbuka Bagi Segala Jenis Video. Kamu bebas mengunggah video dengan ukuran potrait, landscape, atau square. Hindari menggunakan kata-kata kasar dan pahami aturan yang sudah dibuat oleh mereka. Dengan memahami hal tersebut, maka kamu bebas untuk berkarya sebaik dan sekreatif mungkin.
Meski dinilai efektif, Hino mengatakan bahwa kita tak bisa mendapatkan hasil yang instan ketika menggunakan YouTube sebagai alat untuk marketing usaha kita.
“Catatan jika marketing di YouTube itu tidak bisa instant. Butuh waktu bagi YouTube untuk mempelajari channel kita. Work-nya biasanya kalau rajin upload seminggu sekali, maka kita baru bisa menuai efeknya di bulan ke 2 atau 3,” ujar Hino.
Penulis: Achmad Faridul Himam