Indiekraf.com – Aktifitas berjualan online saat pandemi Covid-19 ini ternyata memiliki dampak yang begitu besarnya, melansir data dari Indonesian E-commerce Association (idEA) dan We Are Social periode januari 2021 menunjukkan, bahwa belanja online di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 25% hingga 30%.
Ditambah dengan data persaingan ecommerce di indonesia, ternyata tokopedia dan Shopee bersaing panas di tempat teratas. Ini berdasar data yang dipublikasikan oleh Similarweb, Kamis (25/2/2021) periode Januari 2021 platform belanja online buatan anak bangsa memang merajai kancah jual-beli online.
Tokopedia terpantau memiliki traffic share sebesar 32,04%. Jumlah pengunjung Tokopedia paling tinggi diantara yang lainnya yaitu mencapai 129,1 juta per bulan. Pada rangking kedua yakni Shopee. Platform belanja online yang identik dengan warna oranye ini berada di peringkat kedua dengan traffic share sebesar 29,78%. Jumlah pengunjung bulanan sebanyak 120 juta.
Belajar dari berita tersebut, kami di Ameltrias juga merasakan dampaknya bahwa tingkat permintaan foto produk untuk produk online shop diantaranya fashion, skincare dan hijab mulai bermunculan pada tahun 2021 ini.
Dari hasil diskusi oleh pelanggan kami dan pengalaman kami membantu pelanggan online shop agar minimal banyak yang melihat konten jualan dilanjut dengan laris jualan di marketplace, berikut yang bisa kami bagikan kepada Anda:
3 Kunci Laris Jualan di Marketplace Tokopedia & Shopee
Nomor 3 kunci utama agar awet laris!
1. Tau market jualanmu berkumpul
Mengetahui siapa orang yang tepat membeli produk yang kamu tawarkan adalah kunci penting agar produkmu laris dibeli. Misal kamu berjualan hijab, salah satu tempat berkumpulnya yang menyukai hijab yakni folowers influencer yang berhijab. Semisal ayudiac, dwihanda, dll Maka kamu bisa endorse influencer muslimah tersebut lalu arahkan ke toko marketplacem.
Selain endorse, bila secara data banyak pesaing yang sudah berjualan menggunakan tokopedia atau shopee dan terbukti laris. Coba gunakan salah satu formula sederhana yakni “kata kunci / kata produk yang sering di cari oleh calon pelanggan” + value produkmu. Misal untuk produk hijab gunakan judul konten produk dengan: Hijab Syari Bahan Lembut, Adem dan Bergaransi.
2. Membuat tampilan halaman toko yang meyakinkan
Setelah berhasil membuat menarik pelanggan yang tertarik pada produkmu, langkah selanjutnya adalah membuat calon pembeli yang telah melihat toko jualan atau konten produkmu merasa makin teryakinkan.
Seringkali pelanggan makin percaya beli di toko kamu dari melihat riview produkmu, baik rating ataupun komentar pembeli sebelumnya. Dan tingkat reputasi toko onlinemu di marketplace.
Lalu, bagaimana bagi yang baru pertama kali berjualan di marketplace? menambah tingkat percaya customer bisa menggunakan trik giveaway namun sang pemenang harus klaim bonus dengan ordernya di toko onlinemu. Lalu kamu membayarnya dan suruh pemenang memberikan riview yang kamu mau setelahnya.
Selain itu membawa calon pelanggan dengan endorse influencer yang tepat juga memberikan rasa yakin calon pembelimu karena mendapatkan rekomendasi dari influencer yang mereka percayai.
Kamu juga bisa menggunakan fitur promosi yang disediakan di marketplace baik shopee maupun tokopedia, mengaktifkan gratis ongkir ataupun potongan diskon. Sehingga para pelanggan yakin membeli karena rasa lebih hemat.
3. Konten produk yang memikat
Melihat dari tampilan website / aplikasi marketplace baik tokopedia atuapun shopee, bila dilihat secara detail perbandingan antara konten yang terdiri dari teks dan gambar. Memiliki bobot 70% dikuasai oleh konten gambar / foto produk, sisanya 30% adalah teks yang dibagi lagi menjadi judul, harga, diskon penawaran, dll
Mengingat 70% terkuasai oleh gambar / foto produk, maka menampilkan konten gambar yang menarik dan unik menjadi kunci agar produk jualanmu terbeli dan laris di marketplace.
Beberapa kasus yang kami perhatikan, tidak banyak marketplace diisi oleh para dropshiper ataupun reseller. Dan mereka yang berhasil laris jualan disana mempunyai konsentrasi penuh memberikan foto produk yang lebih baik dan menarik dibanding pesaing reseller lainnya.
Salah satu faktor foto produk yang menarik pelanggan memiliki aspek foto yang menampakkan pesan yang jelas tentang produk yang akan mereka beli. Maka foto dengan resolusi produk yang baik, serta menampilan secara keseluruhan produk yang akan pelanggan dapatkan, dan unik dibanding konten produk lainnya menjadi faktor produkmu yakin untuk dibeli oleh banyak pembeli.
Bagaimana agar mempunyai foto produk yang menarik dan unik? kembali ke cara pengambilan foto produk. Apapun alat fotonya, fotografi adalah seni melukis cahaya. Selagi cahaya yang tersedia baik foto yang dihasilkan juga baik.
Masih sangat cukup menggunakan ponsel, namun secara umum baiknya lakukan foto produk menggunakan di outdoor, saat matahari sedang lembut pagi hari atau sore hari untuk produk yang ingin tersampaikan dengan lembut. Atau ketika terik-teriknya ketika foto produk yang ingin menampilkan pesan keberanian.
Hindari foto produk di ruangan sedikit cahaya apalagi dalam ruangan tanpa cahaya tambahan pendukung, banyak kasus foto yang dihasilkan tidak detail sehingga pesan foto produk tidak tersampaikan dengan baik kepada calon pelangganmu.
Namun, bila Anda kurang percaya diri untuk foto produk secara mandiri ataupun tidak mempunyai waktu untuk menghandle foto produk. Boleh, menggunakan jasa foto produk kami, Ameltrias.
Kami telah membantu foto produk baik tanpa model (hanya produk saja) maupun menggunakan model untuk menunjang produk fashion jauh lebih menarik.
Semoga 3 kunci diatas bermanfaat agar produkmu laris di marketplace, tentu banyak faktor kunci lainnya yang belum bisa disampaikan pada artikel kali ini. Namun, kita bisa saling berdikusi dengan kami.
Bagi kamu, ingin foto produk menarik hingga mampu menarik pelanggan.
Silahkan menghubungi kami, Ameltrias
Website: www.ameltrias.com
Chat admin via whatsapp: +62 812-4444-2471
Atau mengujungi Studio Foto Malang Ameltrias dengan alamat:
Jl. Candi Agung III No.2, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65142
Baca juga
Semua Perusahaan Membutuhkan Praktisi di Bidang User Experience (UX), Ini Alasanya!
Tips dan Trik Foto Produk ala Low Budget