Indiekraf.com – Usaha rintisan alias startup e-grocery Sayurbox, diketahui melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) menjelang hari raya Idul Fitri 2023. Tentu hal ini banyak mengejutkan beragam pihak, karena Sayurbox dinilai sebagai salah satu startup yang terlihat stabil.
Dilansir dari Suara.com, CEO dan Co-Founder Sayurbox Amanda Susanti menyampaikan bahwa keputusan PHK terpaksa dilakukan, demi bisa menjaga bisnis nya berkelanutan dalam jangka panjang.
Amanda Susanti mengatakan, kinerja perusahaan tumbuh kuat di segmen Business to Business (B2B). Akan tetapi, pasar segmen Business to Consumers (B2C) tidak tumbuh seperti yang diperkirakan selama masa pandemi.
Bunda, berikut ini 5 fakta tentang Amanda Susanti yang lakukan PHK Sayurbox jelang Lebaran 2023:
1. Alasan Melakukan PHK
Keputusan PHK terpaksa dilakukan oleh Amanda Susanti demi keberlanjutan jangka panjang bisnis Sayurbox, Bunda.
Saat ini, pihaknya menggabungkan beberapa gudang B2C, mengkonsolidasikan layanan pengiriman instan menjadi pengiriman pada hari yang sama (same day) untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta melakukan tim restrukturisasi ke channel penjualan lainnya di dalam organisasi.
“Hal ini menyebabkan Sayurbox terpaksa harus melepas beberapa anggota di tim B2C. Keputusan ini tidak diambil dengan mudah, tetapi diperlukan untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang perusahaan,” kata Amanda dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4/2023), dikutip dari detikcom.
2. Jumlah Karyawan Terkena PHK
Keputusan Amanda Susanti dalam melakukan PHK terhadap karyawan Sayurbox sudah bulat. Namun, tak diketahui dengan pasti berapa jumlah pegawai yang dilepas oleh perusahaan.
Meski memutuskan untuk melepas sebagian karyawannya, Amanda berjanji bahwa layanan B2B dan B2C Sayurbox akan tetap berjalan seperti biasa, baik untuk layanan next day maupun same day untuk wilayah Jabodetabek dan Surabaya.
“Sayurbox akan terus membangun brand sayur dan produk segar di pasar yang berbeda dan mempertahankan hubungan yang kuat dengan para petani serta mitranya. Sayurbox yakin bahwa perubahan strategis ini akan memposisikan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik di masa depan,” tuturnya.
3. Bukan yang Pertama Lakukan PHK
Ini bukan merupakan pertama kalinya Amanda Susanti melakukan PHK terhadap karyawan Sayurbox, Bunda. Perusahaan ini juga membuat keputusan serupa pada tahun lalu.
Pada akhir 2022, Sayurbox melakukan PHK sebesar 5 persen dari total keseluruhan organisasi. Tindakan itu dilakukan sebagai langkah untuk menjadi perusahaan yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang di tengah tantangan makro ekonomi global.
“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerja sama dengan kami dan supaya bisnis bisa sustainable dalam jangka panjang,” ucap Amanda Susanti dalam keterangan tertulisnya kala itu, Rabu (7/12/2022).
BACA JUGA:
Festival Coklat Glenmore Pamerkan Cokelat Terbaik Dunia asal Banyuwangi
Twitter Siapkan Fitur Shopping Bernama Shop Module
5 Tempat Di Malang Yang Cocok Untuk Menikmati Malam Pergantian Tahun 2021
4. Sayurbox Tidak Akan Lepas Tangan
Amanda Susanti tak serta-merta lakukan PHK. Ia memastikan seluruh karyawan yang terdampak PHK akan mendapatkan kompensasi sesuai aturan yang berlaku.
“Sayurbox akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada pihak-pihak yang terkena dampak dari keputusan ini, termasuk paket kompensasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” janji Amanda.
Selain itu, Amanda disebut telah menyediakan sejumlah program yaitu akses ke platform pencarian pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki lowongan, Bunda.
Pihaknya juga menyediakan akses “Sayur Alumni Support”, di mana karyawan terdampak dapat mengunggah CV mereka untuk diberikan ke potential employers seperti investor, partner, recruitment agency dan perusahaan lain yang memiliki lowongan pekerjaan.
“Kami memahami bahwa ini adalah masa yang penuh tantangan bagi anggota tim kami dan keluarganya. Kami menghargai kontribusi mereka dan berkomitmen untuk memberikan dukungan selama masa transisi ini,” paparnya.
5. Kisah Amanda Bersama Sayurbox
Amanda Susanti pertama kali mendirikan Sayurbox setelah sebelumnya sempat bekerja sebagai pegawai swasta. Amanda memutuskan membangun usaha perkebunan bersama beberapa orang temannya.
Amanda menjual berbagai tanaman yang bukan asli Indonesia ke restoran fine dining. Di tengah perjalanan bisnisnya, Amanda berkenalan dengan banyak petani.
Hatinya terbuka untuk membantu para petani menjual hasil panen mereka dengan jangkauan lebih luas, yakni dengan membuat startup e-grocery.
Berkat Sayurbox, pemilik nama lengkap Amanda Susanti Cole itu berhasil masuk daftar Forbes kategori 30 Under 30 Forbes di Industri, Manufacturing & Energy 2019.
Penghargaan itu diberikan lantaran Amanda dinilai telah memberikan pengaruh signifikan terhadap masyarakat lewat bisnis yang didirikan.