Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Arsitektur

Renungan Ramadhan : Bangunan Arsitektur Masjid adalah Simbol Pencapaian Peradaban Masyarakat

Renungan Ramadhan Arsitektur Masjid oleh Ar. Haris Wibisono

Indiekraf.com – Arsitektur Masjid masih menjadi ilmu asing bagi masyarakat, karena ketidaktahuan akan manfaatnya dan dampak bagi perilaku pengguna bangunan. Kesadaran dan kepekaan lingkungan terhadap pembangunan khususnya bangunan gedung masyarakat kita memang rendah, sayangnya dan amat disayangkan jika kondisi demikian ini juga terjadi pada masyarakat muslim dengan kualitas masjid-masjid yang dibangun.

Melihat pada kondisi masjid-masjid yang ada di kota Malang sebagai studi kasus obyek pengamatan ada banyak aspek yang perlu dicermati dan dievaluasi.  Beberapa aspek sebagai unsur yang membentuk arsitektur akan diuraikan pada tulisan ini, antara lain: bentuk dan tampilan, tata ruang, perilaku pengguna dan energy bangunan yang dipengaruhi oleh pencahayaan dan penghawaan udara alami.

Perhatian terhadap konteks keselarasan lingkungan dan energy bangunan dari sudut pandang ilmu pengetahuan bangunan (building science) bukan menjadi issu penting bagi masjid, karena lebih mengutamakan tampilan yang mentereng.

Sebagian sibuk mempercantik tampilan visual dengan pemborosan dana, sebagian lagi asal ada masjid tempat sholat namun lupa bagaimana ruang-ruang belakang area wudhu dan toilet dilalaikan juga menjadi issu yang terbengkalai. Hal ini tergantung pada masyarakat muslim yang menjadi pengurus masjid-masjid tersebut.

Bentuk dan Tampilan Masjid

Persepsi masyarakat muslim Indonesia tentang citra (image) masjid adalah bangunan berkubah, sehingga seringkali masjid tanpa kubah dianggap kurang mencitrakan masjid. Padahal kubah itu sendiri bukanlah ciri tradisi dalam membangun masjid, karena sebelum kubah dijadikan ciri masjid sudah ada bangunan gereja dan kuil yahudi beratap kubah. Di Semarang ada Gereja Blendhuk beratap kubah, di Palestina ada dome of the rock yang pernah berubah-ubah fungsi dari kuil yahudi berubah menjadi tempat pemujaan dewa yupiter hingga menjadi masjid. Tampilan lainnya adalah hiasan dekoratif yang memenuhi bidang dinding dan plafon masjid dijadikan media keindahan menurut sebagian masjid. Bentuk dan tampilan visual bukanlah substansi dalam arsitektur masjid, namun tata ruang yang selaras dengan fungsi untuk mencapai kelayakan ibadah menjadi lebih penting.

Foto Arsitektur Masjid by Onino
Foto Arsitektur Masjid by Onino

Tata Ruang Masjid

Tata Ruang menjadi faktor penting yang fundamental bagi masjid. Kelayakan, kenyamanan, kesehatan, dan kemudahan penggunaan ruang-ruang masjid jika tidak di desain dengan baik akan membawa dampak negative bagi jamaah pengguna bangunan.  Beberapa hal yang berkaitan erat dengan Tata Ruang masjid antara lain:

  1. Area Sholat, Wudhu dan Toilet, penempatan diantara masing-masing ruang tersebut mestinya ada jarak yang cukup dan terpisah. Karena jika jaraknya terlalu dekat maka kegiatan di tempat wudhu dan toilet akan terdengar berisik di tempat Sholat, hal ini akan sangat mengganggu kenyamanan beribadah. Selain itu kedekatan area basah dengan area kering menimbulkan kelembaban lantai akibat kaki basah yang kurang kering sempurna mengotori karpet sholat. Banyak terjadi desain tata ruang toilet dan wudhu pada masjid yang tidak didesain dengan baik, dengan sirkulasi udara yang buruk, kurangnya bukaan ruang menimbulkan bau yang tidak sedap terperangkap dan kelembapan menyebabkan area tersebut cepat kotor dan berjamur.
  2. Jalur Sirkulasi makmum/jamaah saat batal, mengalami kesulitan untuk keluar dari barisan Shaf karena tidak disediakan jalur khusus sehingga harus menembus membelah rapatnya barisan beberapa shaf karena pintu tidak tersedia di setiap barisan shaf.
  3. Jalur Khusus Imam, untuk kemudahan sirkulasi imam saat batal juga tidak disediakan khusus.
  4. Penempatan sepatu dan sandal tidak disiapkan naungan dari hujan, kenyamanan melepas dan memakai alas kaki sambil duduk kurang nyaman. Dampaknya adalah di saat hujan kekhusukan ibadah sholat terganggu dengan kekhawatiran alas kaki kehujanan.
  5. Tata ruang dan energy ruang yang dipengaruhi oleh penghawaan udara alami dan pencahayaan alami. Sirkulasi udara yang buruk menimbulkan ruang dalam masjid menjadi panas pengap mengganggu kenyamanan sholat.  Untuk suhu di kota malang ini sebetulnya tidak perlu menggunakan AC, karena AC digunakan sebagai pilihan terakhir jika tidak punya pilihan lain tentang tata ruang yang buruk yang tidak bisa direnovasi.  Namun jika masih ada cara baik untuk menjaga kualitas suhu ruang dalam, untuk lebih dingin dan nyaman maka AC hanyalah pemborosan energy dan dana.
Foto Arsitektur Masjid by Onino
Foto Arsitektur Masjid by Onino

Sirkulasi manusia pengguna bangunan dan sirkulasi udara adalah dua hal yang saling melengkapi satu sama lain dan sama pentingnya. Rendahnya kesadaran tata ruang bangunan berdampak rendahnya kualitas masjid-masjid.

Sirkulasi udara alami sangat fundamental dan signifikan dalam mencapai kenyamanan dan kesehatan ruang masjid. Bangunan masjid lebih tanggap lingkungan dan antisipatif terhadap wabah penyakit seperti covid misalnya. Pengkondisian udara alami hanya bisa dicapai dengan desain tata ruang yang baik dan bukaan ruang yang cukup dan lebih dari satu sisi. Bukaan ruang yang terbatas pada satu sisi bangunan tidak memperbaiki sirkulasi udara, system aliran udara silang (cross ventilation) tidak tercapai hanya dengan bukaan satu sisi maupun bukaan yang tidak mengakomodasi arah aliran udara. Untuk itu harus memahami terlebih dahulu arah aliran angin dan udara pada lingkungan lahan masjid.

Simbol pencapaian peradaban masyarakat muslim dalam arsitektur masjid tidak hanya berdasarkan bentuk dan tampilan bangunan masjid yang mentereng, gemerlap dan gigantic, yang ujung-ujungnya hanya beautifikasi artificial. Namun kesadaran dan kepekaan lingkungan dan iklim mikro di dalam ruang dan sekitar masjid juga harus diperhatikan dan diwujudkan dalam desain tata ruang masjid. Efisiensi dan hemat energy adalah sikap bijak menghindari sifat mubadzir. Desain Tata Ruang Masjid akan membentuk perilaku manusia pengguna bangunan lebih beradab, lebih peka dan menumbuhkan kesadaran melestarikan lingkungan.

Apakah desain masjid di lingkungan kita sudah berdampak baik secara implisit mengajarkan dan menumbuhkan kesadaran kelestarian lingkungan bagi alam sebagai aktualisasi (rahmatan lil alamin) ? Sudah selayaknya masjid menjadi tempat yang mengajarkan/dakwah berbagai ilmu yang bermanfaat, tidak hanya secara verbal (dakwah bil lisan) dalam kajian dan ceramah agama saja melainkan juga melalui bentuk fisik desain bangunannya (dakwah bil hal) yang mampu menyampaikan pesan bangunan yang baik adalah symbol pencapaian peradaban. Dakwah bil hal merupakan upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta kemampuan jamaah untuk menyelesaikan masalah.

Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu, Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda:

“Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan ialah untuk belajar atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji dan sempurna hajinya.” (H.R. Thabrani dalam al mu’jam al kabir 8:94)  

 

Ditulis oleh: Ar. Haris Wibisono /nino.
Arsitek dari Kota Malang pemerhati arsitektur dan peradaban masyarakat muslim.

Baca Juga :

Show More

Related Articles