Indiekraf.com – Delice by Dite telah membuktikan bahwa mereka adalah salah satu brand soft cookies ternama di Kota Malang. Keberhasilannya yang saat ini telah memiliki omzet ratusan juta rupiah tentu tidak diraih dengan mudah.
Dalam artikel ini, tim Delice by Dite yang terdiri dari Dite (Founder, R&D, Marketing, Production), Deva (Co Founder, Social Media & E-commerce Specialist), Sita (Co Founder, Finance & Accounting Manager), dan Hapsari (Co Founder, Creative Design Manager) memberikan kumpulan tips dan trik bagaimana membangun usaha dari awal hingga menjadi sukses seperti sekarang.
Setiap dari tim Delice by Dite memberikan tips dan triknya masing-masing. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan oleh tim Indiekraf:
Memiliki Tekad yang Kuat
- Niat jualannya yang tulus buat membahagiakan orang-orang yang beli produk mu.
- Jangan mikir cuan-cuan terus, karena pasti ada boncos-boncosnya, siapin mental.
- Kudu tahan banting fisik dan mental, walaupun dihujat sama orang-orang terdekat gas aja ga usah didengerin sambil usaha terus berproses.
- Gak boleh bosenan ngurus bisnisnya, harus semangat terus. Bosen gapapa, istirahat bentar. Tapi harus lanjut lagi kalo udah ga capek.
- Sabar, jangan impulsive kalau memutuskan sesuatu. Biasanya ini yg bikin boncos. Misal maksain sewa tempat atau cetak kemasan tapi persiapannya belum mateng malah merugi nantinya, sayang.
Terus Berusaha Inovatif dan Kreatif
- Kreatif, terus berkreasi, selalu update sesuatu yang baru dan unik biar pelanggan ga bosen dan terus nempel ke kita.
- Konsisten, pasti ada naik turun penjualan ga boleh langsung nyerah, cari cara biar jangkauan semakin luas.
- Jaga kualitas, kalau bisa tingkatkan, jangan sampai diturunkan kualitasnya bisa bikin kecewa pelanggan. Better kualitas naik atau terjaga tapi harga dinaikkan kalau misal emang harga-harga bahannya sudah naik terus.
- Boleh banding-bandingin bisnismu sama orang lain, tapi buat motivasi aja ya, buat jadi acuan “wah aku harus semangat kayak bisnis A B C mereka keren banget bisa gini gini gini”. Tapi jangan sampai dari bandingin itu kamu jadi plagiat atau jadi rendah diri dan iri. Everyone have their own path, jadi fokus aja buat pengembangan bisnis kita sendiri.
- Cari inspirasi dari bisnis-bisnis luar negeri biasanya lebih oke karena masih belum masuk di Indonesia. Nah habis cari inspirasi, kita amati tiru modifikasi deh.
- Kalau mau ikut tren boleh, tapi jangan asal dan harus tau cara mempertahankannya. Harus bisa tau juga itu tren sesaat atau tren potensial buat dikembangin terus menerus. Harus dianalisis dulu lah, coba berpikir visioner SWOT nya gimana.
Menjalin Relasi yang Baik Dengan Customer
- Jalin relasi sebaik mungkin. Hargai semua orang yang jadi customer dengan tulus kayak temen sendiri. Kalo customer nyaman sama kita, mereka pasti sukarela membantu share usaha kita lewat word of mouth. Lumayan udah nambah temen, promosi gratis pula, hehehe.
- Jadilah penjual yang ramah. Jangan galak-galak kalo di chat customer. Kalau ada yang chat tanya-tanya tapi belum closing produk dikejar aja, tapi kejar sewajarnya. Contohnya dengan tanya balik atau kasih opsi rekomendasi sesuai dengan minat calon pelanggan.
- Mau menerima kritik & saran dari pelanggan.
Memasarkan Produk Secara Online dan Offline
- Jangan terpaku jual barang lewat 1 platform saja. Misal kamu fokus banget di Instagram, jangan gitu. Harus mau coba something new misal pas jaman Tiktok baru tren kan banyak yg hujat “alay banget gamau pake app ini, naver!”, jangan gini. Kita sebagai pelaku bisnis harus cari peluang positifnya, toh ternyata kalo dijalanin dan diikuti lumayan bisa bantu tingkatkan brand awareness bisnis kita loh dengan cara rutin buat konten pasti ada yg masuk fyp orang-orang baru dan went viral.
- E-commerce juga, jangan terpaku satu tempat saja karena ada kala nya di e-commerce A penjualan kita ga stabil, kita harus punya banyak opsi e-commerce. Kan ga semua pake Shopee, ga semua pake tokopedia, go/grabfood dll. Jadi kita bisa memudahkan customer. Bahkan biasanya kalo ada aplikasi baru kayak ShopeeFood, Traveloka eats, Tokko dll, itu ambil aja kalo ditawarin join atau cari tau dan langsung daftar aja, biasanya app baru gini banyak promo-promo yang membantu meningkatkan penjualan kita. Jadi tempel aja semua yg bisa jadi platform jualan kamu.
- Bikin packaging & tampilan produk yg eye catching, biar meningkatkan nilai jual produk dan ketertarikan pelanggan.
- Pahami target pasar kita, dengerin keinginan/keluhan/kendala orang yang ada di sekitarmu, orang yang berhubungan sama bidang bisnismu, trs kita cari solusi, dari solusi ini bisa jadi peluang bisnis /pengembangan produk baru.
- Kalau bisa jual produk yang bisa dikirim ke seluruh indonesia agar marketnya lebih besar.
- Pahami keunikan produknya, terus buat video atau foto tentang detail produk yang kamu jual. Buat orang yang lihat jadi ‘ngiler’ dan langsung pengen beli (kalo kita prefer video di jaman sekarang sih, lebih bisa nunjukin detailnya dengan mudah, video singkat saja, jangan lebih dari 1 menit biar ga bosen.
- Foto atau video produk awal jelek gapapa, namanya juga berproses, lama kelamaan kan tau kekurangannya gimana, pasti makin bagus kok kalo telaten.
- Bikin paket bundle atau produk yang cantik dan pantes banget kalo dikirim orang lain. Ini membantu meningkatkan penjualan apalagi di masa pandemi gini kan orang-orang ga bisa silaturahmi langsung, jadi lebih suka kirim-kirim makanan atau barang. Ini peluang gede banget.
Team Work
- Hubungan internal tim juga harus dijaga, soalnya ini intinya. Kalau intinya aja ga rukun, gimana bisa jualan dengan bahagia.
- Selalu bersyukur, seberapa banyak yang kamu dapat incomenya, jangan lupa sama Allah yg udh kasih kita rejeki, pokoknya usaha dan doa harus seimbang, jangan duniawi terus.
- Rutin menyisihkan sebagian keuntungan penjualan kita buat disedekahkan ke sahabat-sahabat yang kurang beruntung, kalo Delice by Dite itu kerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Baca juga
Delice by Dite, Brand Soft Cookies Vegan yang Unik Dari Malang
NUGTETA Sulap Tempe dan Tahu Menjadi Olahan Sehat yang Kreatif