Indiekraf.com – Penyanyi cantik, Maudy Ayunda, baru saja merilis single terbaru! Dengan judul ‘not for us’, dirinya kembali berkarya di dunia musik. Seperti diketahui, Maudy belum lama ini baru saja menyelesaikan studinya di Stanford University. Tak hanya enak didengarkan, ternyata lagu ini punya makna mendalam lho. Intip cerita lengkapnya, yuk!
Not for Us, Lagu Maudy Ayunda yang Rilis Dalam Bentuk EP
Setelah menyelesaikan studinya di luar negeri, Maudy Ayunda kembali berkarir di dunia musik Tanah Air. Mengawali kembalinya Maudy di tahun 2021 ini, ia merilis lagu baru dengan judul ‘not for us’. Lagu ini ia rilis setelah lagu ‘Don’t Know Why’ dikeluarkan pada bulan Juli 2021 lalu.
Tak hanya cerdas di bidang akademis, ternyata dirinya juga tetap produktif dalam menulis lagu nih. Single baru Maudy ini dikabarkan erat dengan cerita cinta ‘sehari-hari’ yang kerap dirasakan banyak orang.
Cerita ‘Not for Us’ yang Dekat dengan Kehidupan Cinta Banyak Orang
Diiringi dengan alunan piano klasik yang khas, suara Maudy Ayunda terdengar sangat menghayati di lagu ini. Cerita dalam lagu ‘Not for Us’ sangat dekat dengan pengalaman beberapa orang dalam dunia percintaan. Pasalnya, lagu ini mencerminkan sebuah hubungan yang sudah tak seperti sebelumnya.
Dalam artian lain, kita harus menyadari bahwa sebuah hubungan bisa jadi tak selalu berjalan lurus. Ada kalanya sebuah hubungan bahkan tak bisa berlangsung lama. Sebagai bentuk penerimaan, ‘Not for Us’ mengingatkan kita untuk menyadari bahwa hubungan bisa jadi tak bisa selalu bersama.
Hadir dalam Bentuk Mini Album ‘The Hidden Tapes: Vol 1’
Tidak hanya mengeluarkan dua lagu baru, ternyata Maudy juga merilis satu lagu lagi. Ketiga lagu ini dibingkai dalam satu mini album terbarunya. Album tersebut diberi judul ‘The Hidden Tapes: Vol 1’. Mini album ini akan segera dirilis dalam beberapa bulan lagi. Tiga lagu ini dipastikan akan mengungkapkan tiga cerita yang berbeda.
Dikutip dari USS Feed, Maudy mengatakan bahwa album ini berbeda dengan karya-karya sebelumnya. Ia menuturkan bahwa kini, perempuan bisa jadi menjadi sosok yang menerima dan empowered. “Jadi, bukan cerita tentang perempuan yang diputusin terus nangis atau perempuan yang enggak berdaya dalam situasi kegalauan, tapi seseorang yang mampu mengungkapkan perasaannya dan menggambarkan patah hati sebagai sesuatu yang fakta.” jelasnya.