Indiekraf.com – Salah satu warisan budaya Indonesia kini kembali masuk ke UNESCO. Warisan tersebut adalah Gamelan. Gamelan masuk UNESCO sebagai Warisan Tak Benda atau disebut juga dengan Intangible Cultural Heritage. Bagaimana kisah masuknya warisan budaya Tanah Air ini hingga bisa ditetapkan oleh UNESCO?
Gamelan Masuk UNESCO Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Kini salah satu warisan budaya asal Tanah Air kembali dinobatkan oleh UNESCO. Hal itu ialah Gamelan yang sudah dinobatkan menjadi warisan budaya tak benda asal Indonesia. Berita baik ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo lewat akun media sosial pribadinya.
“Kabar baik hari ini datang dari kantor pusat UNESCO di Paris. Badan PBB itu menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) UNESCO,” jelas Presiden di kolom caption. Gamelan masuk UNESCO sebenarnya sudah didaftarkan sejak 2020 lalu. Alat musik tradisional itu akhirnya perlu bersaing dengan beberapa nominasi dari negara lain di dunia.
Kesenian Tradisional yang Perlu Dilestarikan
Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa Gamelan merupakan alat musik yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini terutama di bagian daerah di Indonesia yang membuat Gamelan memiliki pengaruh musik pada dunia. Maka dari itu, Indonesia perlu terus melestarikan kesenian tradisional melalui berbagai cara. “Indonesia akan terus melestarikan gamelan melalui pendidikan, festival, pertunjukan, dan pertukaran budaya,” tulis Jokowi.
Gamelan sendiri merupakan alat musik tradisional yang terdiri dari gong, bonang, saron, gangsa, rebab, suling, slenthem hingga peking. Alat musik ini juga sudah dikembangkan di daerah Jawa dan Bali sejak zaman Hindu-Buddha. Gamelan kerap digunakan di acara seperti sebagai pengiring wayang, tari-tarian atau tembang. Sebelum ini, UNESCO juga sudah mendaftarkan beberapa kesenian tradisional lain ke daftar warisan budaya tak benda. Hal itu mulai dari wayang, angklung, sampai dengan batik.
