Indiekraf.com – Salah satu brand ternama di bidang tata rias, Revlon, saat ini sedang dalam masa kelam. Meski sudah terbilang lama hadir di kancah industri ini, brand tersebut justru mengalami masa sulit. Mereka bahkan mengajukan kebangkrutan ke pengadilan. Apakah benar Revlon sudah bangkrut dan akan menghilang dari industri make up?
Revlon Sudah Bangkrut Ramai Diperbincangkan, Hoax atau Fakta?
Persaingan di industri kecantikan pastinya menjadi hal yang lumrah. Kini berbagai brand lokal hingga internasional tengah berlomba-lomba meraih pasar mereka agar bisa tetap eksis di kemudian hari. Sayangnya, hal itu ternyata belum bisa diraih oleh brand Revlon. Kabar yang beredar beberapa waktu belakangan tampaknya menjadi hal yang kurang menyenangkan. Berita mengenai brand Revlon sudah bangkrut mulai mencuat ke media.
Tak sedikit penggemar make up yang akhirnya buka suara terkait hal ini. Ada yang memang sudah menduga hingga menyayangkan kabar tersebut. Saat ini brand tersebut dikabarkan sudah mengajukan kebangkrutan mereka ke pengadilan. Hal tersebut diduga karena masalah dalam rantai pasokan brand tersebut. Alhasil, kenaikan biaya bahan baku pun tak bisa terhindarkan.
Masalah dengan Vendor hingga Kurangnya Tenaga Kerja
Beberapa hal ternyata sudah menjadi alasan di balik kebangkrutan brand makeup ini. Banyaknya pesaing dari brand Revlon menjadi salah satu alasan yang sudah diduga oleh masyarakat. Tetapi, ada lagi alasan di balik Revlon sudah bangkrut. Faktanya, ada permasalahan dengan vendor yang ternyata menuntut mereka untuk melakukan pembayaran sebelum pesanan baru dibuat. Tak hanya itu, kekurangan tenaga kerja sampai dengan inflasi juga ikut memperparah situasi ini.
Robert Caruso sebagai Kepala Restrukturisasi Revlon pun memberikan keterangannya terkait kabar ini. “Dengan kekurangan bahan yang diperlukan di seluruh perusahaan, persaingan untuk bahan yang tersedia sangat ketat,” jelas Caruso. Berbagai ‘cobaan’ pun harus dilalui oleh Revlon semenjak pandemi melanda dunia. Saham mereka pun terus mengalami penurunan di setiap tahun diiringi dengan berkurangnya angka penjualan mereka.
