Indiekraf.com – Dalam upaya untuk mendukung kebangkitan dan perkembangan UMKM di industri kreatif di Indonesia khususnya di masa pascapandemi, perusahaan fintech lending Investree yang telah berdiri sejak 2015 ini mewujudkan dukungannya melalui dorongan pertumbuhan dan pembiayaan di industrti kreatif di mana industri ini telah menyumbang proporsi terbesar dalam portofolio Investree.
“Sebagai pioneer fintech lending, Investree telah mendukung perkembangan UMKM dari berbagai industri. Hingga sampai akhir Oktober 2022, Investree telah membukukan total fasilitas pinjaman sebesar Rp15,6 triliun, dan kita juga telah menyalurkan sebesar Rp12,1 triliun pinjaman ke berbagai macam sektor dan UMKM yang ada di Indonesia,” tutur Salman Baharuddin selaku Chief Officer Investree Indonesia
Dengan merujuk pada sektor industri kreatif yang mencakup jenis usaha seperti agensi periklanan dan layanan digital, bisnis mode/fashion, konsultan kreatif, makanan dan minuman, hingga perfilman, musik, dan rumah produksi, Salman melanjutkan, “berbicara mengenai industri kreatif ini sudah merupakan fokus Investree sejak awal kita berdiri dan menjadi portofolio pinjaman terbesar di Investree saat ini dengan kisaran 37% dari total portofolio.”
Pada tahun 2022, Investree telah memiliki capaian dalam menyalurkan hampir Rp1,3 triliun ke industri kreatif dengan 221 borrower UMKM kreatif, dan jumlah pinjaman sebanyak 3.126 pinjaman.
BACA JUGA:
KaTa Kreatif 2022: Cara Perkuat Industri dan Ekonomi Kreatif di Cianjur
Ekraf Go Digital, jadi Cara Disporapar Tingkatkan Kapasitas Pelaku Industri Kreatif di Kota Malang
Kolaborasi Dengan Pelaku UMKM, Shanaya Hotel Malang Hadirkan Suasana Bukber Yang Berbeda
Secara kumulatif sejak berdiri hingga saat ini, Investree telah menyalurkan pinjaman ke UMKM kreatif ini lebih dari Rp1,6 triliun dan memiliki 327 borrower atau debitur dan sudah menyalurkan sampai 6311 jumlah peminjam. Sementara per November 2022, Investree telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp300 miliar ke sektor UMKM kreatif yang berkontribusi dalam portofolio Investree sebanyak lebih dari 30%.
Melihat industri yang saat ini di dominasi oleh sektor industri kreatif, Adrian Gunadi selaku Co-Founder & CEO Investree Indonesia dan CEO Investree Group menyampaikan pandangannya pada tren pendanaan yang akan terjadi di tahun 2023.
Di mana selama ini Investree memiliki fokus pada segmen UMKM yang terkoneksi dengan sebuah ekosistem dan terintegrasi dalam mata rantai, Investree telah melihat sektor-sektor yang akan tetap tumbuh meski di tengah berbagai ancaman makro maupun dampak eksternal yang ada. Sektor-sektor ini selain dari teknologi inovasi terbaru dan pengadaan pemerintah, juga mencakup sektor industri kreatif.
“Karena kita melihat bahwa industri tersebut akan masih resilien dan masih tetap akan tumbuh, sehingga tentunya salah satu benefit atau keunggulan dengan kita memiliki kolaborasi dengan ekosistem adalah kita dapat tetap mentargetkan UMKM-UMKM yang berasal dari ekosistem tersebut yang berdasarkan analisa kami akan tetap tumbuh di tahun 2023,” ujar Adrian.