Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifIndustri KreatifInsightKabar KreatifMbois MediaPelaku Kreatif

Tong Tong Night Market, Pasar Malam yang Transaksinya Pakai Uang Belanda

Indiekraf.com – Tong Tong Night Market telah digelar mulai hari Kamis hingga Minggu, 25 – 28 Juli 2024 lalu. Uniknya, gelaran pasar malam yang diinisiasi oleh The Shalimar Boutique Hotel ini menggunakan mata uang Belanda sebagai media transaksinya. Yuk, simak artikel ini lebih lanjut untuk tahu seputar Tong Tong Night Market!

Tong Tong Night Market menyediakan vibes tempo dulu

Tong Tong Night Market telah diadakan ke-8 kalinya di tahun 2024 ini. Melansir dari timesindonesia, Tong Tong Night Market turut diramaikan oleh 10 stand non-food, 27 stand kuliner tradisional, dan 5 stand dari komunitas lokal yang menyajikan berbagai produk mulai dari makanan tradisional, modern, hingga fesyen.

Sumber foto: theshalimarhotel.id via Instagram

Selain itu, dalam event ini juga menyediakan beragam hiburan lainnya, seperti Tari Topeng Malangan, Kesenian Angklung, Layar Tancep by Museum Film Malang, Fashion Show by Komunitas Cinta Berkain Indonesia, Ludruk Jagad Gumelar, dan berbagai acara talkshow.

Aneka ragam gelaran kuliner dan kesenian penuh budaya tersebut membuat Tong Tong Night Market bernuansa seperti tempo dulu. Kabarnya Lily Jessica Tjokrosetio, sebagai Managing Director The Shalimar Boutique Hotel, menyatakan bahwa event ini bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia supaya tidak punah di tengah era globalisasi. Sehingga memang yang disajikan adalah budaya-budaya yang sekarang sudah jarang terlihat.

Sumber foto: theshalimarhotel.id via Instagram

Terinspirasi dari Tong Tong Fair Belanda

Mengutip dari siaran pers kemenparekraf.go.id, nama Tong Tong Night Market ini terinspirasi dari Tong Tong Fair Belanda yang merupakan event tahunan dan terbesar di Belanda yang ada sejak 1959. Event tersebut menjadi tempat berkumpulnya para pecinta kuliner dan budaya Indonesia dan Eropa di Belanda, yang di dalamnya ada pertunjukan musik keroncong, dangdut, hingga makanan lokal. 

Pakai uang Belanda sebagai media transaksi

Tong Tong Night Market merupakan sebuah gelaran pasar malam yang pada kesempatan ini dimeriahkan oleh 30 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Uniknya, transaksi di dalam pasar malam ini menggunakan uang Belanda, yaitu Gulden. Jadi, pengunjung harus menukarkan uang rupiahnya dengan uang Gulden dahulu untuk berbelanja di sini. 

Dihadiri Menparekraf dan berpotensi masuk 110 KEN

Tong Tong Night Market 2024 dilangsungkan di Taman Tjerme, Kecamatan Klojen, Kota Malang dan sempat dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Bapak menteri tersebut mengunjungi pasar malam ini didampingi oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, pada Sabtu (27 Juli 2024) lalu. 

Menurutnya, event pasar malam ini memiliki potensi untuk menjadi bagian dari 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) karena dapat meningkatkan lama tinggal (length of stay) wisatawan di Malang. Event yang diadakan di Malang biasanya juga menjadi daya tarik wisatawan dari luar Malang, sehingga dengan adanya event seperti ini dapat membantu pergerakan ekonomi kreatif kota.

Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Tong Tong Night Market – Sumber foto: kemenparekraf.ri via Instagram

Sandiaga Uno menyatakan bahwa syarat utama untuk masuk menjadi bagian KEN adalah unik, konsisten, melibatkan banyak sektor ekonomi kreatif, dan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karena itu, gelaran Tong Tong Night Market dapat berpotensi masuk di sini dengan pertimbangan sebagian besar wisatawan ke Malang karena kuliner dan shopping. Nah, event-event seperti ini dapat mengakomodasi kebutuhan wisatawan tersebut dan menjadi alasan mereka mengunjungi Malang.

Sebagai penutup, dengan berakhirnya gelaran Tong Tong Night Market pada 28 Juli 2024 lalu telah berhasil menarik perhatian wisatawan lokal Malang maupun dari luar Malang. Keunikan konsep transaksi yang menggunakan uang Belanda, yaitu Gulden, serta sajian berbagai kuliner dan hiburan penuh budaya, menjadikan event ini tidak hanya sebagai event hiburan dan komersial saja, melainkan juga sebagai wadah untuk terus melestarikan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Baca juga:

Show More

Related Articles

Back to top button