
Indiekraf.com – Malang kembali menjadi ladangnya talenta inovatif dan kreatif beraksi. Lewat Unaffected, 17 kreator dari berbagai lintas disiplin saling berkolaborasi dalam pameran karya dan talkshow interaktif. Dilaksanakan pada 26 April 2025 sampai 3 Mei 2025, belasan kreator menampilkan karya-karyanya di Kopi 1922, Kauman, Malang.
Unaffected resmi dibuka pada 26 April 2025 lalu dengan talkshow interaktif yang menghadirkan 4 pembicara kreatif, yaitu Kevin BRIGADE 7, Satriwara, Bhima COLDIAC, dan Dimas Fakhruddin. Keempat pembicara tersebut membagikan cerita, selera personal, dan proses berkarya mereka masing-masing, ditambah juga ikut menyebarkan pesan semangat dan kebebasan yang menjadi salah satu dasar kenapa kegiatan ini diselenggarakan.

Dalam rangkaian acaranya, turut dipamerkan karya-karya personal dari para seniman yang tersebar dalam berbagai bidang. Beberapa di antaranya adalah illustrator, desainer grafis, seniman kolase, lettering, dan komik, pelukis, sampai fotografer. Karya-karya yang ditampilkan beragam, ada dalam bentuk ilustrasi, komik, fotografi, yang seluruhnya memiliki ciri khas masing-masing dari tiap seniman.

Contohnya adalah karya dari Rahadil yang cenderung kepada seni pointilisme dan terpengaruh oleh artwork Pushead dan skena band metal era 80-an. Menjadikan karyanya banyak menampilkan karakter tengkorak sebagai dasar dengan kombinasi sentuhan neo American tatto yang kemudian menjadi ciri khas visual karya miliknya. Menariknya, Rahadil menggunakan musik sebagai salah satu pemicu utama dalam berkarya dan mengembangkan artstyle-nya.
Lain hal dengan Satriwara, yang menampilkan karya ilustrasi dengan gaya cenderung mengarah ke western seperti komik superhero sebagai ciri khas karyanya. Namun serupa dengan Rahadil, Satriwara juga menggunakan musik sebagai salah satu hal yang tak terpisahkan dalam proses berkaryanya.
Berlangsung selama seminggu penuh, karya-karya dari Rahadil, Satriwara, maupun belasan seniman lain dapat dinikmati mulai pukul 10:00-22:00 WIB. Unaffected menjadi ruang untuk merayakan keberagaman seni dan cerita yang ada di Malang. Yuk, hadiri dan simak cerita tiap seniman lewat karya yang dipamerkan di Kopi 1922 sampai tanggal 3 Mei 2025 saja!