Indiekraf.com – Beberapa waktu lalu santer terdengar kabar dari Grab dan Gojek. Dua perusahaan tersebut digadang telah merancang langkah kemajuan dalam pembicaraan untuk menggabungkan bisnis keduanya. Jika terlaksana, ini akan menjadi merger dengan nilai terbesar di Asia Tenggara. Lalu bagaimana kelanjutannya?
Sebelumnya, Bloomberg sempat merilis kabar bahwa kedua perusahaan startup teknologi paling berharga di Asia Tenggara tersebut semakin mempersempit perbedaan pendapat dalam perundingan. Akan tetapi, beberapa poin perjanjian masih perlu dirundingkan, menurut salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Berita ini tentu menarik perhatian warganet hingga para investor. Banyak yang berasumsi bahwa jikalau kedua perusahaan ini melakukan merger dan benar terealisasi maka akan banyak para investor yang akan menanamkan modal mereka. Dikutip dari Bisnis.com, Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani memberikan pendapatnya. Menurut Edward, merger antara Gojek dan Grab akan menarik private equity yang memegang dana rerata lebih dari US$3 miliar untuk melakukan investasi. “Merger keduanya akan menarik private equity yang rata-rata pegang dana lebih dari US$3 miliar, atau juga bisa mendapatkan investasi dari perusahaan penyedia dana pensiun atau asuransi,” ujar Edward pada Kamis (3/12/2020).
Baca Juga Bukan Lagi Unicorn, Kini Grab Resmi Jadi Decacorn Pertama dari Asia Tenggara
Namun sayangnya, berita ini ditanggapi dengan pernyataan yang sama dari kedua belah pihak perusahaan tersebut. Dikutip dari Bisnis.com, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi menyanggah kabar rencana merger tersebut. Hal itu diungkapkan lewat surat internal manajemen perusahaan kepada para karyawannya. “Dan akan terus [ada yang menghembuskan rumor merger] seperti itu, jadi sebaiknya kita tidak usah menghiraukannya,” kata Andre dan Kevin, dalam bocoran surat kepada karyawan Gojek, Jumat (4/12/2020).
Saat ini pun Andre dan Kevin kompak memastikan bahwa Gojek masih ada dalam posisi yang kuat sehingga perusahaan akan selalu bisa mengambil keputusan terbaik yang tentu sejalan dengan misi bersama. Mereka juga menegaskan bahwa Gojek memiliki pondasi keuangan yang kuat untuk bisa mendukung operasional bahkan pertumbuhan perusahaan sampai beberapa tahun yang akan datang.