Indiekraf.com – Program OPOP (One Pesantren, One Product) adalah sebuah trobosan besar yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan jiwa wirausaha para santri di Indonesia. Salah satu produk digital yang telah berhasil tercipta melalui program tersebut adalah aplikasi OPOP Mart. Seperti apa ya kira-kira aplikasinya?
Aplikasi OPOP Mart merupakan sebuah marketplace yang menjual berbagai produk dari pesantren. Aplikasi ini khusus menjual produk berkualitas yang langsung di produksi oleh pesantren di Indonesia. Saat ini, aplikasi tersebut telah tersedia dan bisa di download melalui Google Play Store.
Baca juga Kunjungi Kantor Glovory, Bank Indonesia Wilayah Malang Siap Dukung Sektor Aplikasi Gim Malang
Adapun beberapa produk unggulan yang tersedia di OPO Mart antara lain Coffee Plus Habbat, Sari Kurma Angkak, Teh Hijau Rebath, Teh Celup Daun Kelor, Kopi BIKLA, dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau, mulai dari 20 ribu rupiah, kamu sudah bisa mendukung pergerakan ekonomi pesantren, khususnya yang berada di Jawa Timur.
Dukungan dari pihak pemerintah pun terus dilakukan, salah satunya datang dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Melalui akun Twitter pribadinya, Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengunduh aplikasi OPOP Mart. “Monggo untuk mendukung ekonomi pesantren Jatim, bisa belanja di OPOP Mart. Apps bisa diunduh di link ini,” tulisnya.
Program OPOP (One Pesantren, One Product) telah berperan penting dalam perkembangan para santri untuk belajar menjadi seorang wirausaha. Dengan motto “Pesantren Berdaya, Masyarakat Sejahtera”, program ini memiliki tiga pilar utama untuk meraih tujuan yang mulia.
Baca juga Aplikasi Ruwindomart Sediakan Sayuran Premium Langsung Dari Petani Lokal
Pertama adalah Santripreneur. Program ini bertujuan menumbuhkan pemahaman dan ketrampilan santri dalam menghasilkan produk unik sesuai syariah yang berorientasi pada kemanfaatan dan keuntungan. Kedua adalah Pesantrenpeneur. Program pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren yang bertujuan menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal, nasional, dan internasional.
Ketiga adalah Sosiopreneur. Program pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat. Pemberdayaan dilakukan dengan beragam inovasi sosial, berbasis digital teknologi dan kreativitas secara inklusif. Jika masih ada beberapa orang menganggap pesantren hanya mencetak para santri yang kuat dalam ilmu agama, dengan adanya program tersebut, kini para santri bisa mengembangkan kemampuan mereka untuk menjadi seorang wirausaha.
Penulis: Achmad Faridul Himam