Indiekraf.com – Salah satu startup ternama di Malang, PT Glovory Indonesia Technologies mendapatkan kunjungan dari Pimpinan Bank Indonesia Wilayah Malang, Azka Aminurridho. Kunjungan yang dilakukan pada hari Kamis (24/12) kemarin ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang perkembangan industri digital yang ada di Malang. Bertemunya kedua belah pihak tersebut membuka peluang untuk terjadinya kolaborasi lintas stakeholder.
Seperti yang kita ketahui, kolaborasi lintas stakeholder memang tidak dipungkiri lagi menjadi satu kekuatan ekonomi kreatif di Malang. Selain memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang cepat, dengan melakukan kolaborasi juga mampu saling membantu berbagai sektor. Salah satunya adalah kolaborasi industri dengan komunitas dan perbankan.
Baca jugaย Glovory, Startup Kolaborasi Arek Malang & Arab Saudi
Dalam kunjunganya ke PT Glovory Indonesia Technologies, Azka ditemani oleh beberapa pelaku industri kreatif yang ada di Malang yaitu Vicky Arief H, Koordinator Malang Creative Fusion (MCF) dan M Ziaelfikar Albaba, CEO Indiekraf Indonesia yang juga sekaligus menjabat sebagai Koordinator Komunitas STASION (Startup Singo Edan Malang). Kunjungan tersebut tentunya disambut dengan hangat oleh tuan rumah Revandi M selaku Senior Director Glovory.
Diskusi terkait industri digital berlangsung dengan hangat. Dalam pertemuan tersebut, Revandi mengatakan bahwa potensi digital di Malang sangatlah besar. Hal ini dibuktikan dengan Glovory yang saat ini telah menjadi satu perusahaan PMA yang memiliki basis di Arab Saudi. “Saat ini kami mengerjakan beberapa produk digital dari Arab Saudi, Mulai dari Aplikasi untuk Pendidikan autis hingga e-commerce untuk hasil kelautan disana,” ujar Revandi.
Baca juga Kisah Kesuksesan Studio Gim Dari Malang Simpleton
Ketua Bank Indonesia Wilayah Malang, Azka Aminurridho sangat mengapresiasi potensi industri digital di Malang. Menurutnya, startup dan produk industri kreatif yang memiliki potensi di Malang harus terus didukung. “Ini yang saya butuhkan, informasi seperti ini produk-produk keren yang sudah internasional dari Malang harus banyak diekspose. Saya mengapresiasi industri digital di Malang yang terus tumbuh di masa pandemi saat ini,” ujarnya.
Koordinator Komunitas STASION Malang, M Ziaelfikar Albaba menambahkan bahwa sebagai sektor industri yang tidak banyak terpengaruh negatif oleh adanya pandemi Covid-19 saat ini, tantangan dari sektor digital adalah bagaimana sebagai sektor unggulan di Malang bisa mendongkrak dan mendukung subsektor lain. Terutama sektor yang terimbas oleh adanya pandemi tersebut. “Harapannya setelah diskusi ini, akan muncul kolaborasi keren lintas stakeholder. Baik dari Komunitas, Industri, Perbankan, Pemerintah maupun Media dan Akademisi,” ujar Fikar.