Indiekraf.com – Jika bicara tentang Indonesia, rasanya kita tak bisa lepas dari pesona alamnya. Daerah ini pun lekat dengan ciri khasnya yang memiliki segudang daya tarik wisata. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kapal Phinisi. Apa itu Kapal Phinisi dan apa perbedaannya dengan kapal lainnya? Apa saja keunikan dari kapal tersebut yang akhirnya menarik banyak wisatawan ingin berkunjung? Simak penjelasan berikut ini, ya!
Apa Itu Kapal Phinisi dan Daya Tariknya dalam Pariwisata!
Pernahkah kamu mendengar kapal Phinisi? Kapal ini ternyata sedang banyak diminati masyarakat untuk berwisata, lho. Apa itu kapal Phinisi? Kapal tersebut adalah moda transportasi asal Sulawesi Selatan (Sulsel). Moda transportasi ini ternyata menjadi bagian dari legenda di Suku Bugis. Jika dilihat dari tampilannya, kapal ini memang tergolong sebagai kapal tradisional. Namun, hal ini tak mengurangi kemegahan yang dimilikinya.
Kapal ini semakin naik daun setelah banyaknya jumlah wisatawan yang ingin naik kapal tersebut di area perairan Taman Nasional Komodo. Lewat fenomena ini, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ingin turut mencoba menaiki kapal tersebut. Faktanya, kapal Phinisi termasuk sebagai salah satu atraksi di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Kunjungan tersebut juga untuk membahas keamanan dan kebersihan setelah kejadian kapal terbakar dan tenggelam beberapa waktu lalu.
Destinasi Live on Board (LOB) yang Menarik
Untuk kamu yang belum mengerti apa itu Kapal Phinisi, kapal ini ternyata perlu banyak persiapan sebelum berlayar. Kapal ini juga ternyata butuh surat kesehatan kapal sebagai syarat untuk bisa digunakan. Ada salah satu pilihan destinasi wisata kapal ini di daerah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Salah satunya adalah Kapal Tara yang baru saja beroperasi pada bulan Februari 2023. Kapal-kapal ini merupakan bagian dari daya tarik yang ada di Labuan Bajo.
Wisata ini biasa disebut dengan Live on Board (LOB). Selain bisa berlayar dengan kapal Phinisi, kamu bisa juga menikmati berkeliling ke beberapa pulau di area Labuan Bajo. Untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan selama berlayar, perlu ada step yang disebut ‘docking’ untuk menjaga kesehatan kapal. Namun, hal ini harus dilakukan di Bali lantaran tidak adanya fasilitas tersebut di Labuan Bajo. “Jadi pastikan kalau naik LOB ini sudah layak, sehat dan penyelenggaranya itu memiliki kompetensi dan sertifikasi. Wisatawan juga berhak menanyakan uji kelayakan kapal sebelum berlayar,” ujarnya.
