Indiekraf.com – Pandemi COVID-19 memang benar-benar meresahkan masyarakat. Dengan adanya virus berbahaya ini, masyarakat tentu merubah segala kebiasaan dan tatanan dalam kehidupan. Tak sedikit pula masyarakat yang takut untuk keluar rumah atau merasa tak tenang selama berada di luar rumah. Kira-kira bagaimana ya jika ada sistem untukk melacak kontak COVID-19?
Google dan Apple mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan sistem operasi mereka yang akan segera dilengkapi oleh sistem pemberitahuan mengenai virus berbahaya tersebut. Dengan sistem ini, nantinya para pengguna iOS maupun Android akan bisa melacak secara otomatis pengguna ponsel lainnya lewat Bluetooth. Sistem ini pun bisa menentukan jarak antar pengguna sudah seberapa dekat dan berapa lama dua ponsel tersebut berdekatan. Hal ini berguna untuk memberikan informasi pada pengguna jika mereka sempat berdekatan dengan pengguna lain yang sekiranya teridentifikasi positif dari virus COVID-19.
Baca Juga Murah dan Hemat! Berikut 5 Tips Meningkatkan Brand Awareness Melalui Media Sosial
Bisakah Ekonomi Kreatif Jadi Solusi Pengangguran Terdidik di Kota Malang?
Akan tetapi, fitur ini bisa dinikmati oleh para pengguna yang telah memilih untuk berpartisipasi dalam pelacakan tersebut. Google dan Apple sendiri mengklaim bahwa sistem tersebut tidak akan mengumpulkan informasi seperti lokasi atau mengidentifikasi pengguna. Untuk menikmati fitur ini sendiri, pengguna juga tak harus menginstal aplikasi. Hal ini diklaim oleh dua perusahaan tersebut untuk menarik banyak pengguna agar sistem ini semakin banyak digandrungi masyarakat. Karena dengan hal ini pelacakan dan pemberitahuan akan semakin mudah.
Dilansir dari CNBC, sistem tersebut bisa mengirim pemberitahuan ke ponsel pengguna lain yang memiliki sistem yang sama. Dengan begitu, pengguna yang mungkin telah terpapar oleh virus bisa diketahui juga oleh pengguna lainnya. Sistem ini sendiri diberi nama Exposure Notifications Express. Google sendiri menyebutkan di laman resminya bahwa Exposure Notifications Express akan menghasilkan ID acak untuk perangkat penggunanya. ID acak tersebut akan berubah setiap 10-20 menit untuk membantu memastikan ID tersebut tak digunakan untuk mengidentifikasi lokasi pengguna.