INDIEKRAF.COM-Kejadian kurang menyenangkan (pelecehan) yang terjadi di ruang publik menjadi hal yang kini jadi perhatian utama Gojek. Oleh sebab itu, sebagai salah satu startup on-demand terbesar di Indonesia, Gojek membuat beberapa terobosan.
Menyadari bahwa keamanan dan kenyamanan menjadi hal utama dari layanannya, membuat Gojek berusaha menciptakan ruang aman, khususnya bagi para pelanggan.
Karenanya, Gojek pun menggelar pelatihan kepada mitra kerja/ driver untuk bisa mengantisipasi kekerasan dan pelecehan yang ada di ruang publik.
Salah satunya dihelat di Kota Malang dengan menggandeng Hollaback Jakarta, Resister Kota Malang dan juga Polres Malang Kota.
Menurut Head of Regional Coorporate Affairs East Java Gojek, Alfianto Domy Aji, bahwa dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mitra Gojek bisa menjadi bagian dari pencegahan terjadinya kekerasan dan pelecehan yang besar potensi terjadi di ruang publik.
“Bagi kami, rasa aman aman adalah kebutuhan mendasar bagi mitra dan users. Meskipun kami memang sudah ada fitur untuk mendukung pelaporan, namun alangkah baiknya bila kejadian tidak mengenakkan di ruang publik ini justru bisa kita antisipasi. Dengan pelatihan kepada mitra, mereka bisa turut membantu dan mengantisipasi, sehingga kita bisa menciptakan budaya aman,” Ucap Domy dalam diskusi Gojek bersama media di 5ive Lounge Malang, Kamis (25/07).
Selain di Kota Malang, pelatihan kepada mitra juga dilakukan Gojek kepada lebih dari 4000 mitra dari 30 kota se-Indonesia. Selain mitra driver, pelatihan tentang budaya kemanan di ruang publik, juga diberikan kepada mitra Go-Massage yang menjadi bagian dari layanan aplikasi Go-Live.