Indiekraf.com – Hari ulang tahun (HUT) Kota Malang jatuh pada 1 April. Tepat HUT 110 tahun Kota Malang diperingati pada 1 April 2024 ini. Selama Kota Malang berdiri, perkembangan dan pertumbuhan kota terus melaju dengan dibangunnya beragam ekosistem. Ragam ekosistem ini merupakan bentuk komitmen dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam membangun Kota Malang menjadi kota yang lebih maju dan berkelanjutan.
Dalam menyambut perayaan HUT Kota Malang ke 110 tahun ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang telah mengadakan sayembara desain logo HUT Kota Malang ke-110. Secara resmi, logo yang terpilih sebagai pemenang telah diluncurkan pada 6 Maret 2024 oleh Pemkot Malang. Logo yang terpilih merupakan representasi dari sejumlah makna dari tema yang diangkat, yaitu ‘Berselaras untuk Kota Malang Berkelas’.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, menyampaikan bahwa tema ‘Berselaras’ mengandung makna bahwa dalam membangun Kota Malang diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha. Sedangkan ‘Kota Malang Berkelas’ mengandung makna cita-cita untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota yang maju, modern, dan berdaya saing tinggi.
Diberitakan oleh berbagai pihak, dapat diketahui bersama bahwa secara garis besar Kota Malang memiliki beragam ekosistem yang sangat potensial untuk dikembangkan. Dikenal sebagai Kota Kreatif, Kota Malang telah hadirkan beragam wadah untuk pelaku ekonomi kreatif (ekraf) saling berinovasi dan berkolaborasi.
Ekosistem Kreatif, Digital, Urban Farming, dan Smart City
Malang Creative Center (MCC) merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkot Malang dalam mengembangkan ekosistem ekraf di Kota Malang. Menaungi 17 subsektor ekraf, diharapkan adanya gedung MCC dapat memfasilitasi pengusaha maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada dalam subsektor tersebut untuk mengembangkan usahanya.
Pemkot Malang juga menggandeng Komite Ekonomi Kreatif (KEK) dalam mengembangkan ekosistem ekraf ini. KEK hadir untuk membantu mendorong dan menguatkan ekosistem ekraf di Kota Malang dengan memberikan wadah untuk menampung aspirasi dari para pelaku dan stakeholder ekraf di Kota Malang.
Selain itu, dilansir dari InfoPublik, Kota Malang juga mengembangkan dirinya secara digital dengan mulai menerapkan sistem transaksi digital di beberapa sektor. Seperti penggunaan Quick Respond Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran di pasar maupun pajak daerah dan restoran. Hal ini merupakan bentuk dari usaha pengembangan ekosistem keuangan digital di Kota Malang.
Lain halnya dengan ekraf dan digitalisasi Kota Malang, dengan semakin bertambah padatnya penduduk, lahan hijau di Kota Malang kini lebih dikembangkan dengan konsep urban farming. Urban farming ini merupakan konsep area cocok tanam/pertanian yang dilakukan dengan lahan terbatas. Contohnya, dengan hidroponik. Hal ini secara resmi telah diluncurkan Pemkot Malang untuk mengembangkan ekosistem urban farming di Kota Malang pada 7 Oktober 2023.
Diawali oleh Tim Penggerak PKK Kelurahan Samaan, Kota Malang, mereka menggandeng BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan kegiatan BRINTA (BRI Bertani di Kota). Pemkot Malang turut hadir dalam peresmian kegiatan ini dengan membawa harapan kebutuhan pangan tercukupi dan menambah lahan hijau di Kota Malang.
Selain itu juga dengan adanya dukungan dari Pemkot Malang dan Bank BUMN terbesar di Indonesia ini, dapat mendorong kelurahan lain untuk ikut mengembangkan ekosistem urban farming di Kota Malang. Supaya nantinya manfaat yang didapatkan juga kembali ke masyarakat Kota Malang sendiri, seperti dapat meningkatkan oksigen dan polusi di Kota Malang ternetralisir.
Dalam usaha membangun Kota Malang sendiri, salah satu program lain yang diangkat oleh Pemkot Malang adalah pengembangan dan pengelolaan kota dengan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Hal ini selaras dengan peraturan Walikota Malang no 43 tahun 2020 tentang Rencana Induk Malang Kota Cerdas 2020-2025. Oleh karena itu konsep Kota Cerdas (Smart City) menjadi salah satu komitmen Pemkot Malang dalam mewujudkan Rencana Pembangunan Daerah 2024-2026.
Smart City yang diusung Kota Malang ini bertujuan untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu juga untuk memaksimalkan pelayanan kepada warga, serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Ada 6 dimensi utama yang menjadi fokus dari pengembangan Smart City Kota Malang, yaitu smart governance, smart economy, smart living, smart environment, smart society, dan smart branding.
Perwujudan 6 dimensi Smart City Kota Malang, saat ini telah ada dalam berbagai platform seperti website maupun aplikasi, hingga gedung dan layanan publik lainnya.
Beberapa contohnya seperti layanan publik SAMBAT ONLINE, yang diperuntukkan bagi masyarakat Kota Malang menyampaikan keluhan, aspirasi, saran, dan kritik kepada pemerintah Kota Malang, dan SIAPEL-TEGAS, untuk membantu masyarakat Kota Malang dalam mengakses administrasi pelayanan kependudukan seperti akta kelahiran dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik.
Lalu ada sistem layanan https://sembako.malangkota.go.id/, yang memberikan informasi harga sembako, dan layanan sewa lapangan olahraga SIMBAH-E.
Kemudian ada sistem informasi tentang ekonomi kreatif di Kota Malang dalam OSIKER. Tak lupa juga ada fasilitas rekreasi Malang City Tour (MACITO) yang dapat diakses secara gratis untuk masyarakat Kota Malang.
Seluruh informasi tentang layanan dan fasilitas dari konsep Smart City Kota Malang dapat diakses di website resmi https://smartcity.malangkota.go.id/.
Kunci Sukses Pertumbuhan Kota Malang
Beragam ekosistem yang dibangun di Kota Malang ini merupakan sebagian kunci sukses dari pertumbuhan Kota Malang. Tak lepas dari peran dan aksi kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, hingga swasta dan akademisi menjadi kunci lain dalam mengembangkan Kota Malang menjadi kota yang maju, berkembang, dan sampai berkelanjutan.
Baca Juga:
Keren Banget! Resmi Logo HUT 109 Kota Malang Bisa di Unduh Disini
Kembangkan Ekonomi Kreatif, KEK Kota Malang Didukung Penuh Pemerintah Daerah
Diskopindag Kota Malang Terus Optimalkan Digitalisasi UMKM
Keren Banget ! Kolaborasi Komunitas dan Pemkot Hasilkan Logo HUT Kota Malang
Indiekraf Beri Harapan Baik untuk Kota Malang Kedepannya
M. Ziaelfikar Albaba, sebagai CEO Indiekraf Indonesia, ikut menyampaikan harapannya atas HUT 110 tahun Kota Malang, “harapannya supaya Kota Malang, yang sejak awal memang kota kolaborasi, menjadi kota kolaboratif yang naik ke level lebih tinggi lagi. Sinergi dari pemerintah, swasta, akademisi, dan stakeholder lain juga turut membantu menjadikan Kota Malang sebagai kota kreatif dunia.”
“Semoga masyarakat Kota Malang juga bisa mendapatkan manfaat dari dibangunnya Kota Malang yang berekosistem kreatif seperti ini, jadi impact dan kejayaan Kota Malang juga dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Malang di umur yang ke 110 tahun ini,” lanjutnya.
110 tahun Kota Malang berdiri, mari bersama jaga dan lestarikan keragaman ekosistem ini supaya Kota Malang tak hanya menjadi kota yang indah, melainkan juga menjadi inspirasi bagi kota-kota lain, bahkan hingga menjadi salah satu kota kreatif bertaraf dunia di Indonesia seperti versi UNESCO.
Sumber:
malangkota.go.id
radarmalang.jawapos.com
jatim.antaranews.com
suaradata.com
ketik.co.id
infopublik.com
smartcity.malangkota.co.id
Peraturan Pemerintah Kota Malang tentang Kota Cerdas