
Indiekraf.com – Sejak umur berapa kamu kenal dengan tontonan kartun populer seperti Doraemon, Tom and Jerry, Spongebob Squarepants, Crayon Shinchan, sampai Upin Ipin dan Barbie? Apalagi dengan populernya animasi seperti Disney hingga animasi lokal Jumbo yang baru saja merajai layar lebar. Kartun pun jadi bagian yang tak terpisahkan dari tontonan masyarakat luas dari berbagai umur. Saat nonton kartun, pernah ngebayangin nggak sih kenapa outfit yang karakternya pakai itu-itu aja? Spongebob tetap pakai kemeja putih dan celana coklatnya, Sinchan tetap pakai kaos merahnya, dan Upin Ipin pun bajunya tetap warna biru dan kuning. Apa sebenarnya emang animator aja yang malas gantikan outfit mereka ya? Atau ada alasan lain? Simak sini dulu, yuk!
Mitosnya Animator itu Kreator yang Malas, Gantikan Baju Karakternya Aja Gak Bisa!
Kalo kita perhatikan baik-baik, karakter-karakter yang muncul di tontonan kartun biasanya punya outfit yang itu-itu aja. Patrick dengan celana ijo bermotif bunga ungu, Squidward cuma pake kaos coklat aja, Kak Ros sering banget pakai kaos pink lengan panjangnya, sampai Anya yang selalu pakai pita kerucut hitam di kedua sisi kepalanya. Hal-hal seperti ini bikin penonton mikir, animatornya malas gambar apa gimana sih? Masa outfit-nya gitu-gitu aja? Gak ada inovasi lain kah? Atau emang gak bisa gantikan baju karakternya aja?

Sebenarnya ini semua tuh cuma mitos belaka. Animator bukannya malas menggambar atau menggantikan outfit-outfit karakter ciptaannya, tapi “memakaikan” outfit dengan visual yang sama malah mempermudah pekerjaan animator itu sendiri. Dalam membuat tiap scene di tontonan kartun, diperlukan ratusan bahkan sampai ribuan atau malah lebih gambar-gambar yang akan diolah menjadi gambar bergerak. Kalau misal di tiap episode atau cerita karakternya berganti baju, pasti bakal butuh waktu pengerjaan yang jauh lebih lama untuk menyelesaikan tiap scene. Hal tersebut bisa bikin boros waktu dan tenaga, makanya akan lebih efektif kalau tiap karakter dibikin pakai outfit yang itu-itu saja.
Jadi Sisi Ikonik yang Melekat dengan Branding Karakter Kartun
Hah? Maksudnya gimana? Saat mendengar kata Naruto, apa yang pertama muncul di kepala? Anak laki-laki berambut kuning dan jaket warna hitam dan oranye. Di banyak kesempatan, Naruto emang pakai outfit yang sama, yaitu bernuansa oranye dan hitam. Kalau dengar kata Upin Ipin, yang muncul di kepala ya 2 anak kecil botak yang pakai kaos singlet masing-masing warna biru dan kuning. Kalau dengar kata Barbie, yang muncul adalah karakter perempuan berambut panjang warna pirang dan pakai gaun yang cantik berkilauan.

Visual yang ditampilkan di tiap karakter tersebut ternyata nggak semata-mata cuma biar enak dilihat aja, tetapi juga menyimpan ciri khas yang ikonik dan melekat dengan branding dari penciptaan karakter itu sendiri. Ambil contoh karakter Spongebob yang hampir selalu pakai kemeja dan celana coklatnya, seringkali ia juga tampak memakai topi seragam tempat kerjanya. Hal ini bisa dinilai sesuai dengan karakternya yang sebenarnya pekerja keras.
Spongebob seringkali ditampilkan sebagai karakter yang mencintai pekerjaannya dan juga sangat loyal kepada tempat kerja serta atasannya. Ia juga pernah ditampilkan sebagai pekerja terbaik secara berturut-turut di tiap bulan dalam salah satu episode-nya. Outfit berupa kemeja dan celana, plus topi seragam kerjanya, tampak seperti busana yang formal dan cocok sebagai outfit kerja. Sehingga visual yang melekat tersebut pun menjadi ikonik dan sesuai dengan branding karakter Spongebob itu sendiri.
Baca Juga:
Namun, hal ini nggak cuma terjadi dalam karakter Spongebob saja. Secara umum, desain karakter merupakan salah satu hal terpenting dalam membangun animasi. Melansir dari blog Unmaha, karakter yang dirancang dengan baik dapat ikut mendukung pembentukan cerita yang menarik perhatian penonton. Dengan cerita yang menarik dan ditampilkan melalui visual yang sesuai, dapat menimbulkan keterhubungan emosi antara penonton dan hal yang ditontonnya. Sehingga tontonan animasi pun nggak cuma jadi sekadar bahan tontonan saja, tetapi juga bisa jadi penyampai pesan yang mampu meninggalkan kesan mendalam dan bermakna kepada penonton.
Karakter dengan ciri tertentu, seperti rambut warna kuning, bentuk hidung yang lancip, sampai baju berwarna cerah atau gelap, perlu dipikirkan matang-matang untuk membantu menyampaikan pesan bahwa karakter ini memiliki kepribadian atau nilai-nilai tertentu. Konsistensi yang ditampilkan karakter melalui outfit-nya yang itu-itu saja, dapat membantu penonton untuk mengenali bahwa karakter yang ini merupakan karakter yang antagonis kah, protagonis kah, hidupnya glamor kah, atau yang lainnya. Jadi nggak cuma karena animator malas gambar baju yang beda-beda, tapi karena memang karakter dirancang dengan nilai dan sifat tertentu yang salah satunya ditampilkan melalui visual outfit yang konsisten.
Bikin Merchandise Jadi Lebih Gampang Kalau Visual Kartun Sama Aja
Salah satu industri yang melekat dengan animasi adalah industri produk atau merchandise. Biasanya karakter-karakter kartun yang sudah lama terkenal, punya banyak jenis merchandise yang dapat dibeli penggemarnya. Bentuk merchandise pun bermacam-macam, ada tas, topeng, kaos, kostum, sampai action figure yang berukuran mini atau life-sized.
Dengan berbagai macam bentuk produk merchandise tersebut, kalau karakter kartun tertentu sudah melekat memiliki visual yang khas dan konsisten, tentu bakal mempermudah produsen untuk membuat merchandise dalam jumlah besar. Misal produsen pengen bikin tas dengan gambar Nobita, pasti lebih mudah banget dikenal kalau gambar tersebut adalah Nobita kalau gambarnya adalah anak laki-laki yang memakai baju kuning dan celana pendek biru, serta kacamata bulat besar.
Nah, dengan konsistensi outfit yang tampak secara visual, mempermudah penggemar untuk mengenali langsung dan malah bisa bikin produk gampang laku di pasaran. Hal ini pun jadi salah satu cara marketing yang ciamik buat raup keuntungan.
Alasan Sereceh Karakter Kartunnya Cuma Punya 1 Model Baju yang Sama
Dipikir-pikir, nggak melulu ada alasan serius kenapa karakter kartun punya outfit yang sama sepanjang waktu, tapi mungkin saja alasannya sereceh emang karakter itu cuma punya 1 model baju yang sama. Makanya sehari-hari pun dia cuma pakai baju yang itu-itu saja soalnya emang model baju yang dipunya cuma 1 itu saja.
Alasan ini bisa diterima kalau kamu nonton salah satu episode Spongebob yang menampilkan visual lemari pakaiannya yang berisi beberapa gantung baju yang sama. Baju sehari-hari dan baju kerjanya ternyata sama aja, kemeja putih dan celana coklat kotak yang itu-itu saja.

Setelah menyimak alasan-alasan ini, kamu sekarang jadi tahu kan kenapa karakter kartun nggak pernah ganti baju? Nggak melulu karena animatornya yang malas gambar ya, tapi karena konsistensi visual yang ditampilkan dalam karakter kartun pun menjadi salah satu hal terpenting dalam membangun cerita yang menarik perhatian penonton dan menjadi sisi ikonik yang mampu menyampaikan pesan dengan baik. Kalau menurutmu gimana, kenapa karakter kartun bajunya nggak pernah ganti?