
Indiekraf.com – Tahun 2025 jadi saksi sejarah baru di dunia perfilman Indonesia. Lewat film animasi berjudul JUMBO, industri kreatif tanah air berhasil mencatatkan prestasi yang super gemilang. Bukan cuma soal cerita yang menyentuh atau visual yang memukau, JUMBO berhasil mencuri perhatian jutaan pasang mata dan memecahkan rekor fantastis lebih dari 10 juta penonton di bioskop! Angka yang bukan main-main ini menjadikan JUMBO sebagai film animasi lokal nomor satu di Indonesia, bahkan menyaingi deretan film animasi global yang lebih dulu populer. Penasaran kenapa film ini bisa sedahsyat itu? Yuk, kita kupas pencapaian-pencapaian luar biasa yang bikin JUMBO layak disebut sebagai game changer di industri animasi lokal!ย
Rekor Baru: JUMBO Kalahkan KKN Desa Penari dengan 10 Juta Penonton
Siapa sangka film animasi lokal JUMBO berhasil mencetak rekor luar biasa dengan menembus lebih dari 10 juta penonton di seluruh Indonesia? Per 2 Juni 2025 lalu, Jumbo berhasil mengantongi sejumlah 10.076.973 penonton, sekitar 15 ribu lebih banyak dibanding KKN di Desa Penari yang mencapai 10.061.033 penonton.
Keberhasilan ini bukan hanya soal angka, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa animasi lokal semakin digemari dan memiliki potensi besar untuk bersaing dengan film populer.ย Dibanding KKN di Desa Penari yang mengusung genre horor dengan cerita nyata yang mengangkat budaya lokal, JUMBO berhasil menarik lebih banyak penonton melalui cerita yang menghibur dan visual animasi kelas dunia yang memukau semua kalangan usia.
Selain memecahkan rekor jumlah penonton, JUMBO juga membukukan pendapatan fantastis lebih dari 134 miliar rupiah! Pencapaian finansial ini menandai sebuah lompatan besar bagi industri perfilman Indonesia, khususnya di bidang animasi yang selama ini masih dianggap belum sekompetitif film live action.
Keberhasilan JUMBO menunjukkan bahwa dengan kreativitas, kerja keras, dan cerita yang relevan, film animasi buatan anak bangsa mampu mendulang prestasi besar, tidak hanya di layar bioskop tetapi juga di hati jutaan penontonnya. Ini jadi angin segar sekaligus pembuka era baru bagi industri animasi Indonesia yang semakin dipercaya dan mendapat perhatian serius dari masyarakat luas.
Keberhasilan besar JUMBO di pasar domestik pun menjadi pijakan kuat untuk menembus kancah internasional. Film ini tidak hanya menggeser dominasi film animasi internasional di dalam negeri, tetapi juga membuka jalan bagi animasi Indonesia bersinar di panggung global.
JUMBO: Dari Penguasa Pasar Domestik ke Panggung Internasional dengan Kolaborasi Raksasa
Film animasi lokal JUMBO sukses besar, menggeser dominasi film animasi internasional seperti Frozen 2 dari Disney di pasar dalam negeri. Keberhasilan ini bukan hanya rekor penonton, tetapi juga simbol kebangkitan industri animasi Indonesia. Kesuksesan JUMBO pun menembus batas domestik, meraih gelar film animasi terlaris di Asia Tenggara dan tayang di 17 negara, mulai dari Malaysia, Singapura, hingga Rusia. Ekspansi ini menunjukkan daya saing dan kualitas animasi Indonesia yang diterima oleh beragam budaya, sekaligus membuka jalan bagi karya lokal tampil percaya diri di panggung dunia.
Kesuksesan besar ini tidak lepas dari kerja keras tim kreatif yang luar biasa dimana proses produksi dilakukan selama lima tahun serta melibatkan lebih dari 420 animator dari seluruh Indonesia. Kolaborasi besar ini mencerminkan komitmen tinggi dalam menjaga kualitas visual, cerita, dan detail terkecil dalam film. JUMBO bukan hanya kisah animasi yang menyentuh, tapi juga simbol semangat industri animasi Indonesia yang mulai menunjukkan taringnya secara global.
JUMBO Belum Selesai! Sekuel dan Musikal Jadi Proyek Berikutnya
Visinema Studios telah mengumumkan rencana ambisius untuk mengembangkan waralaba JUMBO melalui dua proyek besar: sekuel film dan adaptasi musikal panggung. Menurut laporan dari Media Indonesia, adaptasi musikal JUMBO saat ini sedang dalam tahap pembicaraan awal. Cristian Imanuell, Head of Marketing film JUMBO, menyatakan bahwa mereka tengah mencari mitra dan lokasi panggung yang tepat, mengikuti jejak sukses Musikal Keluarga Cemara. Meskipun detail seperti naskah dan pemilihan pemain belum ditentukan, antusiasme terhadap proyek ini sangat tinggi.
Selain itu, dalam wawancara dengan Reuters, Ryan Adriandhy, sutradara JUMBO, mengungkapkan bahwa Visinema telah menyiapkan investasi sebesar $10 juta untuk proyek animasi mendatang, termasuk dua film fitur animasi baru. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai sekuel JUMBO, pernyataan ini menunjukkan komitmen Visinema dalam mengembangkan cerita dan karakter JUMBO lebih lanjut.
Dengan pencapaian lebih dari 10 juta penonton dan pendapatan yang signifikan, JUMBO telah membuka jalan bagi ekspansi waralaba yang lebih luas. Rencana adaptasi musikal dan kemungkinan sekuel film ini menunjukkan bahwa JUMBO tidak hanya sukses sebagai film tunggal, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai waralaba yang berkelanjutan.
Kesuksesan luar biasa JUMBO tak hanya menandai tonggak sejarah baru dalam perfilman Indonesia, tetapi juga membuka babak baru bagi industri animasi lokal untuk terus berkembang dan bersaing di kancah global. Dari pencapaian rekor penonton, pendapatan fantastis, hingga rencana ekspansi waralaba dalam bentuk sekuel dan musikal, JUMBO telah membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu menciptakan dampak besar yang berkelanjutan. Dengan dukungan kreativitas, kolaborasi luas, dan visi jangka panjang, JUMBO bukan sekadar film animasi belaka, melainkan juga menjadi simbol kebangkitan animasi Indonesia yang siap melangkah lebih jauh ke masa depan.
Baca Juga:
Game Dev Malang (GDM) Adakan Game Ideation untuk Para Pelaku Gim di Kota Malang
Starbucks dengan Bahasa Isyarat: Dedikasi untuk Komunitas Tuli
THR dan Amplop Lebaran: Budaya Berbagi yang Mendorong Kreativitas
Kompetisi Esport Internasional Bakal Diselenggarakan di Indonesia!