Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Film Animasi dan VideoIndustri KreatifInsightMbois MediaPelaku Kreatif

Kenalan dengan Wahyu Denis Kurniawan, Alumni Grafika yang Ikut Bikin Animasi Jumbo

Jumbo raih 3 juta penonton di hari ke-14 tayang. Salah satu alumni grafika ikut berkontribusi di dalamnya, kenalan dulu yuk!

Indiekraf.com – Jumbo jadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Animasi lokal Indonesia tersebut tercatat telah sukses menembus lebih dari 3 juta penonton di hari ke-14 tayang. Kesuksesan itu tentu merupakan hasil olah tangan-tangan kreatif di balik layar. Adalah Wahyu Denis Kurniawan, salah satu warga asal Kecamatan Dampit dan alumni Grafika yang juga turut berkontribusi sebagai kreator film Jumbo. Kenalan dulu, yuk!

Banyak Penonton Terjumbo-Jumbo, Membuatnya Jadi Film Animasi Indonesia Terlaris Sepanjang Masa

Jumbo adalah film animasi Indonesia yang bertema fantasi keluarga. Mengisahkan petualangan Don, seorang anak laki-laki yang hendak mementaskan dongeng peninggalan orang tuanya. Tetapi sayangnya Don seringkali dirundung oleh anak-anak lain karena bertubuh besar. Buku dongeng kesukaan Don juga dicuri oleh anak yang merundungnya.

Walaupun begitu, Don tetap bertekad untuk mementaskan dongeng yang sangat ia sukai tersebut. Bersama teman-temannya, Nurman dan Mae, dan juga peri kecil bernama Meri, Don akan melewati banyak petualangan dan ujian hidup.

Kisah Jumbo menjadi perbincangan karena ceritanya yang mampu menghangatkan hati penonton. Ditambah kualitas animasinya yang tak kaleng-kaleng, Jumbo berhasil membawa industri animasi Indonesia ke level yang lebih tinggi dan semakin menjanjikan.

Banyak penonton ikut terjumbo-jumbo dengan bukti bahwa di hari ke-14 penayangannya, Jumbo tercatat telah mengantongi 3.275.679 penonton! Jumlah yang fantastis tersebut berhasil mengalahkan film animasi Indonesia lainnya seperti Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir (2017) dan Nussa (2021).

Jumbo Digarap Bertahun-tahun dan Melibatkan Ratusan Kreator Lokal

Kabarnya, film Jumbo tidak melalui proses yang sebentar. Mulai dari pengembangan cerita, desain karakter, animasi, hingga tahap penyuntingan, melalui proses yang panjang dan penuh ketelitian. Untuk menghasilkan film animasi layar lebar sekeren ini, Jumbo dikerjakan selama kurang lebih 5 tahun sejak 2019 lalu sebelum ditayangkan perdana di bioskop Indonesia pada 31 Maret 2025.

Di bawah sutradara Ryan Andriandhy, Jumbo sukses berkembang menjadi film animasi yang punya tempat di hati penonton. Tetapi kesuksesan ini tak hanya berada di tangan Ryan saja, melainkan juga buah karya dari lebih dari 420 kreator lokal. Termasuk salah satunya adalah Wahyu Denis Kurniawan, kreator asal Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Malang Konsisten Lahirkan Kreator Berprestasi

Malang dikenal dengan beragam talenta kreatifnya di berbagai bidang, mulai dari aplikasi, gim, fesyen, seni rupa, dan tak luput pula animasi. Beberapa animator asal Malang pun namanya telah melanglang buana ke kancah global, sebut saja Tatik Setyowati yang terlibat dalam animasi Disney dan Studio ORRO yang terlibat dalam ajang market hub Hong Kong International Licensing Show (HKILS) 2023.

Melihat ekosistemnya yang mendukung, maka tak heran jika animator-animator asal Malang pun tak hanya satu-dua orang saja. Termasuk juga Wahyu Denis Kurniawan, kreator animasi alumni SMKN 4 Malang (Grafika) yang juga turut menyukseskan film animasi Jumbo yang sedang tayang dan jadi buah bibir masyarakat.

Pria yang biasa dipanggil Denis ini dikenal telah beberapa tahun terlibat di dunia animasi. Sedang projek film Jumbo merupakan debut keduanya setelah sebelumnya pernah terlibat dalam film Nussa The Movie pada 2022 lalu. Kabarnya kesempatannya bergabung dalam projek film Nussa The Movie dikarenakan sebelumnya ia memang telah bergabung dengan perusahaan animasi di Jakarta.

Projek film Jumbo pun ia dapatkan karena dihubungi oleh supervisor animasi Visinema untuk ikut terlibat. Karena menurutnya kesempatan ini termasuk langka akibat dari jarangnya ada film animasi Indonesia, ia pun turut gembira dan menerima tawaran tersebut. Seperti yang diucapkannya, mengutip dari laman RRI, “sebenarnya tidak menyangka diajak dalam project film ini, ada rasa bangga karena menjadi film animasi Indonesia kedua setelah Nussa The Movie, yang saya turut terlibat. Kan memang aku sudah beberapa tahun terlibat di dunia animasi, jadi excited saat menerima tawaran untuk film jumbo ini, karena film animasi di Indonesia terbilang jarang,” ucapnya.

Denis Jadi Lighting & Compositing Artist dalam Film Jumbo, Apaan Tuh?

Melansir dari berbagai sumber, Denis berperan sebagai lighting & compositing artist dalam penggarapan film Jumbo. Secara garis besar, pekerjaannya adalah bertanggungjawab dalam penyempurnaan animasi. Contohnya adalah dengan menambahkan elemen cahaya, efek, dan lain-lain. Tujuannya supaya animasi yang digarap tampak lebih halus sehingga lebih hidup dengan warna-warna atau efek tertentu. 

Keterlibatan Denis dalam film ini lagi-lagi menjadi bukti bahwa talenta lokal Malang tidak bisa dipandang sebelah mata saja. Dengan dedikasi yang tinggi, talenta lokal pun bisa menembus industri dalam kancah global. Barangkali kisah Denis seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya. Sesuai dengan yang diharapkan Denis, dilansir dari Detik, supaya animator dan kreator lokal terus berkontribusi dalam pengembangan industri film animasi indonesia, supaya bisa bersaing secara global.

Kesuksesan film Jumbo pun diharapkan dapat menjadi tolak ukur baru dalam dunia perfilman animasi Indonesia, juga untuk membuktikan bahwa industri animasi Indonesia pun memiliki kualitas yang tak kalah hebat. Jadi, kamu sudah nonton Jumbo apa belum? Yuk, dukung karya kreator lokal dengan nonton film Jumbo di bioskop terdekatmu!

Baca Juga:

Show More

Related Articles

Back to top button