Indiekraf.com – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memang sangat berpengaruh terhadap majunya sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Sehingga tak bisa dipungkiri bahwa UMKM bisa membantu sumber perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Beberapa hari lalu beredar kabar yang cukup mengejutkan bagi para pelaku UMKM bahkan para konsumennya. Pemerintah merencanakan akan memberikan cashback pada pelanggan UMKM lho!
Rencana pemerintah ini dilakukan dalam rangka menggelontorkan stimulus berbelanja dari para pelanggan terhadap produk UMKM. Pengaruh dari wabah COVID-19 memang sangat kuat dan berdampak besar bagi keberlangsungan aktivitas UMKM. Sehingga rencana ini pun perlu dilakukan untuk menarik minat dari pelanggan untuk tetap mengkonsumsi produk – produk UMKM.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu. Melalui CNN Indonesia, ia menyebutkan bahwa program dengan nama ‘Bangga Buatan Indonesia’ ini memang merupakan hal yang baru. Program ini juga berlangsung sebagai usulan baru dari pemanfaatan anggaran sektor/lembaga yang totalnya mencapai Rp 8,1 triliun.
Baca Juga Tips dan Trik Foto Produk ala Low Budget
Febrio menjelaskan dalam diskusi virtual Taklimat Media BKF, “Bangga buatan Indonesia ini sedang disiapkan. Kalau kami evaluasi sekarang ini akan sangat besar potensi untuk realisasinya,”. Rencana program ini sebenarnya sudah sempat disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. Hal itu ia sampaikan melalui unggahan di Instagram pribadinya. Luhut sebelumnya menyatakan bahwa masyarakat bisa mendapatkan cashback senilai hingga Rp 750 ribu jika mereka membeli produk – produk UMKM.
Rencananya, cashback yang akan diberikan nantinya bisa didapat untuk para konsumen yang berbelanja dengan transaksi non-cash via bank ataupun dompet digital. sehingga , gerakan ‘Bangga Buatan Indonesia’ tak hanya mendorong UMKM agar tetap berjalan stabil, tetapi juga sebagai cara sosialisasi pada masyarakat agar semakin familiar dengan era digitalisasi. Luhut juga menghimbau para menteri Jilid II untuk bisa memperhatikan rencana ini karena ini merupakan salah satu visi dari Presdien Joko Widodo untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk lokal.
“Tentunya harus berbelanja produk UMKM dalam negeri, bukan produk buatan luar negeri lewat seluruh platform ekonomi digital yang sudah dikenal di Indonesia,” ucap Luhut.