Indiekraf.com – Vibranium adalah benda fiksional yang ada di film Black Panther. Dalam film ini, terdapat baju pelindung anti peluru yang terbuat vibranium. Benda tersebut mampu membuat peluru musuh terpental dan melindungi orang yang memakainya.
Marvel Universe menceritakan bahwa vibranium merupakan logam yang memiliki sifat unik. Logam ini mampu menyerap gelombang dan getaran. Meskipun merupakan benda fiksional, para ilmuan mengatakan bahwa terdapat benda yang sangat mirip vibranium dan bisa ditemukan di dunia.
Baca juga 10 Film Original Netflix Terbaik Sepanjang Masa
Seorang ilmuan fisika bernama James Kakalios mengatakan kemungkinan benda yang mirip dengan vibranium bisa ditemukan di dunia. Menurutnya, graphene adalah benda yang sangat mirip dengan vibranium yang bisa diketahui hingga saat ini. Kakalios adalah seorang profesor fisika dan astronomi dari University of Minnesota, dan karyanya sering memadukan sains nyata dan fiksi.
Graphene terdiri dari satu lembar atom karbon yang tersusun dalam pola heksagonal. Dikatakan bahwa graphene adalah zat yang sangat fleksibel dan seratus kali lebih kuat dari baja.
Para ilmuan lainya Les Johnson dan Joseph E. Meany menjelaskan bahwa bahan tersebut terbuat dari grafit yang kemudian dipisahkan secara kimiawi. Sebagian besar berubah menjadi bubuk, dan para ilmuwan masih mencari cara bagaimana mengubahnya menjadi lembaran seperti plastik.
Dikutip dari nationalgeographic.com, Johnson mengatakan bahwa selembar plastik yang terbuat dari graphene mampu menahan berat seekor gajah.
“you could put an elephant on it and it wouldn’t break,”
“Anda bisa meletakkan gajah di atasnya dan benda itu tidak akan pecah,” ujar Johnson.
Baca juga Ini Prediksi Perkembangan Dunia Digital di 10 Tahun Mendatang
Disebutkan bahwa graphene akan sangat bermanfaat dimasa depan. Graphene dipercaya sebagai bahan terkuat di dunia yang pernah ditemukan. Salah satu alasan mengapa benda ini masih belum banyak digunakan adalah karena keterbatasan ilmu pengetahuan. Teknologi untuk memproses graphene masih belum maksimal dan masih butuh penelitian lebih lanjut.
Penulis : Achmad Faridul Himam