Indiekraf.com – Penyandang Disabilitas Malang memperingati Hari Batik Nasional sekaligus hari jadi Asosiasi Perajin Batik Kota Malang (APBKM), acara ini diadakan dengan penuh semangat di halaman Soendari Batik, Jalan Soekarno Hatta Malang, yang memberikan wadah bagi penyandang disabilitas untuk bersatu dan merayakan budaya batik yang kaya.
Dalam acara tersebut juga digelar sarasehan, pameran batik, dan jugaย fashion showย batik. Ada sekitar 50 pembatik Malang Raya yang hadir. Semuanya memakai kostum batik. Kegiatan seperti ini memegang peran penting dalam membangun rasa kebersamaan di antara komunitas penyandang disabilitas dan mendukung perkembangan kreativitas mereka.
“Ini dilakukan dalam rangka membangun kebersamaan,” ucap Ketua APKBM Isa Wahyudi. Beliau berharap kegiatan tersebut juga menemukan konsep baru batik Malang.
“Dengan ragam motif, teknik membatik, pewarnaan, desain, hingga bagaimana market batik di Malang,” tutupnya.
Yuke Siswanti Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar Kota Malang turut hadir di acara tersebut dan memberikan apresiasi kepada para pembatik kota Malang. Dukungan ini penting untuk mempromosikan keberagaman budaya dan kreativitas lokal, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Malang.
SIMAK JUGA:
Keren! Member Super Junior Kenakan Batik Rancangan Ridwan Kamil
Mappaturi : Arsitektur Juga Bagian Dari Ibadah | Malang Good Works Podcast #19
Wujudkan Ramah Disabilitas, Dispendukcapil Kota Malang Terbitkan Dokumen Dalam Bentuk Huruf Braille
Memossa by Feby Ayusta, Brand Fesyen
Dengan semangat dan dedikasi, peringatan Hari Batik Nasional dan hari jadi APBKM tidak hanya merayakan keindahan batik sebagai warisan budaya, tetapi juga membangun komunitas yang kuat dan mendukung perkembangan industri batik di Kota Malang.
Hal ini adalah contoh nyata bagaimana budaya dan kreativitas dapat menjadi sumber inspirasi dan pemberdayaan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
