Indiekraf.com-Koperasi KUPU Sutera atau Koperasi Karya Usaha Petani Unggul Sutera menampilkan sejumlah produk dari ulat sutera eri pada gelaran Pameran Ekonomi Kreatif dan UMKM di Sarinah Plaza Kota Malang pada 29 hingga 31 Desember 2021 .
Dalam pameran ini, Koperasi KUPU sutera menampilkan beberapa produk ternamanya yakni sepatu dari olahan kain sutera, Arianto Nugroho owner Kupu Sutera mengatakan jika masa pandemi covid-19 ini memang mengalami penurunan yang cukup signifikan,
Padahal sebelum pandemi produk sutera yang banyak dihasilkan dari para disabilitas di wilayah Malang ini mampu menembus pasar Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. Namun seiring berjalannya waktu, inovasi produk sepatu dari bahan sutera mendapat respon positif di kalangan pasar lokal. Padahal sepatu ‘sutera’ini dibanderol dengan harga 1,3 hingga 3 juta rupiah untuk setiap pasangnya.
“Semenjak ada pandemi ini kita berubah, dulu bisa ke Jepang, Australia bahkan Amerika, ebenarnya inovasi sepatu (sutera ) ini masih terbilang baru, baru 8 bulanan, dan ternyata mendapat respon positif dari masyarakat,”ungkap owner KUPU Sutera Arianto Nugroho kepada Indiekraf.com, Jumat (31/12/21).
Kualitas dan kekuatan produk sepatu dari bahan ‘ulat sutera’ yang berpusat di wilayah Lawang, Kabupaten Malang ini sangat dijamin, apalagi Arianto Nugroho mengatakan jika produk sepatu buatan para penyandang disabilitas ini anti bakteri.
“Sepatu ini kisaran mulai 1,3 juta hingga 3 juta rupiah, jadi intinya kita jamin sepatu ini anti bakteri, limited edition dan eco friendly,”tambah Arianto Nugroho.
Baca juga:
Lebih lanjut, Arianto mengatakan jika produk sepatu dari bahan kain sutera ini sudah dipakai oleh puteri Indonesiadan juga artis ternama Helmy Yahya.
Kesusksesan ini tentunya tidak diraih dalam sekejap saja, kerja keras Arianto dengan memberdayakan warga dengan memberi pelatihan kepada anak-anak muda serta mengajak ratusan orang penyandang disabilitas untuk berkarya bersama telah membuahkan hasil.
Ia berharap usaha yang dirintis sejak 2015 ini bisa terus bertahan dan berkembang, selain itu juga ia ingin pameran secara offline ini bisa sering diadakan karena pameran offline ini dirasa sangart efektif untuk mendongkrak penjualan.