INDIEKRAF – Halo kembali lagi nih dengan artikel tentang kota kreatif di Indonesia. Kali ini kita akan membahas tentang Kabupaten Mempawah. Kabupaten Mempawah merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Pada mulanya nama Kabupaten Mempawah adalah Kabupaten Pontianak. Berdasarkan aspirasi dari masyarakat daerah mengingat nama Kabupaten Pontianak sangat mirip dengan Kota Pontianak, ibukota propinsi. Hal ini juga didasari pada nama kerajaan yang berkuasa di Mempawah. Sehingga nama Kabupaten Pontianak berubah menjadi Kabupaten Mempawah.
Kuliner Mempawah menjadi fokus pengembangan ekonomi kreatifdh dari Kabupaten Mempawah setelah melihat potensi kuliner yang dimiliki dan didukung oleh sektor-sektor lain. Sektor lain yang mendukung potensi wisata kuliner Mempawah tersebut meliputi sumber daya manusia, bahan baku, pembiayaan, akses dan perluasan pasar, teknologi dan infrastruktur serta kelembagaan. Tingkat kompetensi sumber daya manusia atau tenaga kerja yang membidangi subsektor unggulan kuliner cukup memadai dengan menu masakan lokal yang diolah oleh koki/chef lokal. Melalui koki-koki lokal tersebut penyajian kuliner-kuliner lokal seperti pengkang yaitu kuliner olahan ketan yang biasa disajikan secara tradisional dengan sambal kepah menjadi kuliner yang ingin dicicipi para wisatawan. Selain masakan tradisional munculnya produk minuman dan cemilan baru. Produk kuliner baru tersebut menjadi oleh-oleh yang berbahan baku komoditi utama dari Kabupaten Mempawah seperti pisang, nanas, kelapa dan budidaya ikan. Dengan 48 tenaga kerja Kabupaten Mempawah dapat menghasilkan 1000-2000 tusuk per hari.
Di Kabupaten Mempawah sendiri potensi subsektor sangat bagus. Disana Industri serta Akses dan Perluasan Pasar sudah 60%. memadai. Untuk SDM, bahan baku, kelembagaan, serta pembiyaannya sudah 50% memadai. Sedangkan teknologi dan infrastrukturnya sudah 37,5 % memadai. Angka-angka tersebut sudah membuktikan bahwa Kabupaten Mempawah mampu untuk memngembangkan produk-produknya.
Kuliner menjadi salah satu produk laris di Kabupaten Mempawah ini. Salah satu kuliner yang populer adalah Pekang. Pelaku Bisnis di subsektor ekonomi kreatif kuliner ini didominasi oleh usaha-usaha kecil. Namun beberapa pelaku usaha telah berkembang dan sukses seperti Pondok Pengkang yang menyajikan hidangan lokal “pengkang” yaitu menu makanan/sarapan cepat saji dengan kekhasan dan kreativitas “pengkang” terletak pada jepitan bambu dan ikatan tali bundung, serta proses pembakarannya. Sekitar 1000 hingga 2000 jepit/hari (pada hari biasa), dan jumlah permintaan akan meningkat pada saat acara Tahun Baru Masehi, IMLEK, Cap Go Meh, Sembahyang Kubur, Iedul Fitri/Adha, Natal, dan hari libur lainnya. Melihat hal itu, bisnis kuliner yang menawarkan citarasa lokal dengan penyajian kreatif mempunyai potensi besar untuk berkembang.
Tentunya keberhasilan mengelola produk ini juga perlu dilakukan oleh bidangnya seperti, untuk para Akademisi Beberapa riset mengenai inovasi produk, pasar, UMKM dan riset pada sektor-sektor terkait (pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan, dan kelautan) akan dilakukan oleh akademisi dengan dukungan pemerintah, komunitas, dan para pelaku bisnis. Untuk para pebisnis Pondok Pengkang yang menyajikan hidangan lokal “pengkang” yaitu menu makanan/ sarapan cepat saji dengan kekhasan dan kreativitas “pengkang” terletak pada jepitan bambu dan ikatan tali bundung, serta proses pembakarannya. Komunitas di Mempawah seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Majelis Adat Budaya Melayu, MA Budaya Tionghoa, Dewan Adat Dayak, IKBM, Komunitas Satu Periok dan beberapa komunitas lain memiliki peran penting dalam meningkatkan posisi dan peran masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan Mempawah. Dan pembangunan infrastuktur dilakukan oleh pemerintah daerah dengan membangun outlet/pusat kuliner dan pengelolaan daya tarik wisata pesisir, menyelenggarakan kegiatan pembinaan dari pemerintah daerah, PKK dan Dekranasda kepada UMKM dan Koperasi, serta membentuk kalender/event wisata yang menampilkan seni pertunjukan (budaya) sekaligus sebagai pusat informasi wisata dan oleh-oleh khas Mempawah.
Keuntungan yang sudah didapatkan dengan adanya program ini yaitu :
- Ketersediaan bahan baku kuliner di Mempawah cukup berlimpah.Setidaknya ada tiga sektor unggulan yang menyediakan bahan baku kuliner unggulan yaitu sektor pertanian, sektor perkebunan serta sektor perikanan dan kelautan.
- Ketersediaan bahan baku tersebut menggerakkan kegiatan ekonomi daerah kabupaten Mempawah.
- Dukungan pemerintah berupa pembangunan infrastruktur, program-program pemberdayaan masyarakat dan pelatihan serta bantuan alat produksi membuat usaha-usaha kuliner.
Keuntungan yang akan dirasakan di masa depan dengan adanya program ini yaitu :
- Majunya sektor pariwisata telah membentuk kalender/event wisata yang menampilkan seni pertunjukan (budaya) sekaligus sebagai pusat informasi wisata dan oleh-oleh khas Mempawah.
- Toko oleh-oleh, restoran, café, galeri UKM untuk makanan berat dan makanan ringan, dan jasa ekspedisi khusus untuk makanan ringan/oleh-oleh tumbuh dengan pesat dengan majunya wisata kuliner Mempawah.
- Adanya inovasi produk minuman dan cemilan baru merupakan indikator bahwa para pelaku usaha memiliki kemampuan cukup dinamis dalam kesiapan melakukan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
- Resiko dampak negatif dari industri kuliner seperti pencemaran sampah dan dampak lain dapat ditanggulangi. Maka sangat diperlukan promosi pariwisata yang ramah lingkungan dari Pemerintah Kabupaten Mempawah.
Keuntungan-keuntungan tersebut sangat berdampak baik bagi warga ataupun pebisnis yang ada di Kabupaten Mempawah. Dan tentunya dapat membawa Kabupaten Mempawah menjadi kota yang maju dan kreatif. Sekian artikel kali ini terima kasih sudah membaca.
Source : https://www.kotakreatif.id/