Indiekraf.com – FIlm dokumenter karya anak Bangsa kini berhasil menembus ke ranah internasional. Salah satu film animasi dokumenter ‘kOsOng’ sukses ditayangkan di Festival Film Luang Prabang! Semenarik apa ya ceritanya? Yuk, disimak!
‘kOsOng’ sendiri merupakan sebuah film animasi dokumenter karya Chonie Prysilia & Hizkia Subiyantoro. Secara garis besar, film ini mengangkat isu mengenai sebuah pernikahan tanpa keturunan melalui ingatan dan suara lima orang perempuan yang hidup di Pulau Jawa, Indonesia. Dalam film ini sangat kental akan kehidupan masyarakat dimana para perempuan jarang diberikan kesempatan untuk berpendapat terhadap pilihan-pilihan, termasuk pilihan terkait reproduksi seseorang. Tak hanya itu, dirasa bahwa perempuan juga terkadang ditempatkan dalam rasa ketidaknyamanan akibat adanya pernikahan yang tak memiliki keturunan. Hal ini kadang memang menimbulkan sorotan yang lebih berat ke pihak perempuan ketimbang pasangannya di beberapa kasus.
Baca Juga Film Perempuan Tanah Jahanam Berhasil Memecahkan Rekor Sekaligus Wakili Indonesia di Oscar 2021
Untuk sebagian besar masyarakat, film ‘kOsOng’ bisa menjadi kesempatan pertama untuk membicarakan secara bebas tentang isu ini. Dari trauma maupun tekanan, sampai dengan pengungkapan dan kesimpulan, penonton yang memiliki pemikiran yang tersampaikan bisa ikut hanyut lewat rangkaian adegan animasi dalam film ini. Menurut Jakarta Pos, mereka bahka menuliskan ulasan yang menggambarkan kerennya film ini. “‘Melalui narasi dan visualnya yang indah, K0s0ng sangat pedih dalam menampilkan banyak cara di mana patriarki telah mengambil hak-hak perempuan atas kebebasan reproduksi dengan terus menekan mereka untuk memiliki anak.” tulisnya.
Festival Film Lubang Prabang sendiri merupakan festival yang berbasis di Laos. festival film ini pun berfokus pada film-film dari, dibuat atau tentang wilayah Asia Tenggara. Kini mereka memasuki festival edisi ke sepuluh, dimana festival ini secara keseluruhan diselenggarakan pada 4-10 Desember 2020 lalu secara daring.
Selain film ‘kOsOng’, ada pula 24 film dan 10 film pendek yang dihadirkan di festival tersebut. Semua film ini akan diputarkan secara gratis dengan layanan streaming dan bisa ditonton oleh beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan negara Asia Tenggara lainnya.