Indiekraf.com – Hingga saat ini, pandemi COVID-19 belum juga sampai ke penghujung waktunya. Karena sulitnya keadaan, tak sedikit pelaku usaha yang harus menutup usahanya. Hal ini juga dialami oleh Matahari Department Store.
PT Matahari Department Store Tbk memberikan laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Sabtu (28/11/2020). Laporan tersebut berisikan berita bahwa mereka akan menutup enam gerai miliknya yang tidak menguntungkan. Dalam pernyataannya tertulis “6 toko format besar yang tidak menguntungkan akan ditutup,”.
Beberapa lokasi gerai yang terpaksa ditutup antara lain empat gerai di Pulau Jawa, satu gerai di Sulawesi dan satu gerai di Bali. Hal itu menyebabkan Matahari memiliki sisa gerai di Indonesia sebanyak 147 toko saja. Sebelum pandemi, Matahari memiliki setidaknya 153 toko offline. Pada laporan tersebut, perusahaan juga menjelaskan bahwa dalam 147 toko yang tersisa, akan ada proses pemantauan terhadap 23 gerai didalamnya. Pemantauan tersebut berkaitan dengan peningkatan kinerja.
Baca Juga 5 Destinasi Fashion Murah di Bandung
Tak berhenti disitu, pihak perusahaan pun sampai bernegosiasi dengan pemilik gedung agar bisa mendapatkan harga sewa yang tetap atau bahkan lebih rendah selama pandemi. Di awal tahun 2021 mendatang, Matahari juga sudah memutuskan untuk tidak membuka gerai baru. Alasan di balik penutupan gerai Matahari ini tak lain karena buruknya kinerja keuangan perusahaan yang disebabkan oleh pandemi yang tak kunjung reda.
Sebelumnya, perusahaan ritel ini sempat memberikan keterangan resmi pada BEI di bulan Oktober 2020 lalu. CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Department Store, Terry OโConnor, mengatakan bahwa perusahaan sudah mengalami kerugian mencapai Rp 617 miliar sepanjang Januari hingga September 2020.
“Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik sejalan upaya Matahari dalam restrukturisasi bisnis,” jelas Terry O’Connor. “Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik sejalan upaya Matahari dalam restrukturisasi bisnis,” jelas Terry O’Connor. Melalui proses negosiasi dengan pemilik lahan gerai terkait, beban operasional perusahaan berhasil diturunkan sebesar 26,2 persen khusus kuartal III 2020 dan 29,3 persen sepanjang Januari – September 2020.