Indiekraf.com – Forum diskusi pertama dalam rangkaian acara Semarak Jejakk 2023 Kemenparekraf dilaksanakan pada Minggu, 21 Mei 2023 di venue Oudetrap ini dihadiri oleh tiga panelis, Dr. Hari Sungkari (Anggota Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional), Harlina Chrismaryanti (Kabid Pengembangan SDM Parekraf Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah), dan Apriyanto Husain (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo).
Pembukaan yang disampaikan oleh Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf melaporkan bahwa KaTa Kreatif merupakan salah satu program strategis dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang telah berhasil melakukan uji petik di 19% dari total kabupaten/kota di Indonesia. Ini berarti lebih dari 70 kabupaten/kota telah tergabung dalam sistem ekonomi kreatif nasional. Capaian ini menjadi modal besar dalam optimalisasi program selanjutnya yang akan lebih efektif.
Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Ketua Tim Penilai KaTa Kreatif, Ramalis Soebandi menyampaikan bahwa usulan pembentukan Provinsi Kreatif ditujukan sebagai upaya mengelola perkembangan ekonomi kreatif di 514 kabupaten/kota melalui optimasi kehadiran 31 provinsi di Indonesia untuk mempercepat upaya perluasan dan peningkatan kualitas Ekraf melalui pengembangan jejaring Ekraf regional.
Seluruh panelis sepakat bahwa peran provinsi sebagai penghubung (hub) atas potensi dalam kabupaten/kota dianggap sangat efektif dalam memperluas dampak intervensi dan kolaborasi jejaring kabupaten/kota. Meskipun dalam kondisinya banyak kendala yang dihadapi seperti sumber daya manusia, infrastruktur, dan database pelaku Ekraf. Kendala lain yang ditambahkan oleh kepala dinas Gorontalo yaitu minimnya ruang inovasi kreatif di hilir yang menjadi wadah produksi untuk pelaku Ekraf.
Strategi transformasi digital menjadi salah satu solusi atas percepatan jejaring ekosistem kreatif nasional. Adanya pandemi Covid-19 menjadi bukti bahwa transformasi digital menjadi sebuah keniscayaan, tidak hanya dalam hilir tapi juga hulu sebagai tahap awal dalam keseluruhan proses, salah satunya bagaimana semangat dalam Provinsi Kreatif ini harus meliputi prinsip Digital Economy, Digital Society, dan Digital Government.
Di waktu yang sama, forum diskusi dihadiri oleh Noorhadi Sadli, tenaga ahli bidang organisasi, tata laksana dan hubungan antar lembaga Kemenparekraf memberikan pengingat bahwa dalam strategi Provinsi Kreatif yang juga tak kalah penting adalah tentang peningkatan literasi keuangan kepada pelaku Ekraf. Kolaborasi dalam peningkatan ekosistem antar daerah tidak hanya kerjasama antar pemerintah daerah, namun juga melalui kolaborasi dengan pihak lembaga keuangan dan swasta.
Sebagai penutup diskusi, kunci utama dalam mencapai keberhasilan aktivasi Provinsi Kreatif adalah dengan mengadopsi digitalisasi secara luas, termasuk Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Big Data, sebagai strategi. Namun yang utama adalah leadership, dimana pimpinan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan unit-unit pemerintahan daerah (OPD) memiliki visi dan misi yang jelas, semangat yang tinggi, serta Sense of Belonging terhadap ekonomi kreatif.
Hal ini diperlukan untuk menciptakan program-program yang berkelanjutan, sehingga program tersebut dapat benar-benar mencapai kesuksesan dan memberikan dampak yang signifikan sekaligus menjadi role model yang dapat diadopsi oleh daerah lain. Diharapkan bahwa Provinsi Kreatif akan menjadi salah satu penyedia layanan terkemuka dalam pengembangan ekosistem kreatif, baik di tingkat nasional maupun internasional. Provinsi Kreatif ini nantinya turut memantau dan menetapkan tren dalam ekonomi kreatif, baik di sektor publik maupun swasta, dengan tujuan untuk mempercepat aktivasi ekosistem secara lebih efektif dan efisien.
Ditulis oleh : Fariz Rizky Wijaya
Baca Juga :