Indiekraf.com – Beberapa saat yang lalu, media sosial dihebohkan dengan penampakan Gurun Sahara yang tidak seperti biasanya. Gurun yang terkenal dengan lautan pasir dan berhawa dingin tersebut saat ini diselimuti oleh es! Kira-kira, apa ya penyebabnya?
Gurun Sahara adalah sebuah padang pasir terbesar yang terletak di sebelah utara benua Afrika. Nama Sahara berasal dari bahasa Arab yang berarti padang pasir. Gurun ini termasuk salah satu gurun paling tua di dunia. Diprekdisi, gurun tersebut telah berusia lebih dari 2,5 juta tahun.
Baca juga 3 Alasan Desa Wisata Bisa Jadi Solusi Pengembangan Daerah
Konon sebelumnya, Gurun Sahara pernah ditempati oleh manusia pada abad ke-3 sebelum masehi. Namun, mereka terpaksa harus berpindah ke tepian sungai Nil karena perubahan iklim yang ekstrem. Cuaca panas telah menempa tempat tersebut, yang membuat tempat kering dan gersang. Sehingga, menjadi tak layak huni bagi manusia dan sebagian makhluk hidup lainya.
Namun kali ini, perbedaan terlihat sangat nyata. Akibat global warming, Gurun Sahara kini terselimuti oleh serpihan es. Berbeda dengan keadaan gurun yang kering dan panas, perubahan iklim dunia membuat perbedaan sangat nyata pada gurun tersebut. Hal ini terlihat dari postingan akun instagram fotografer bernama Karim Bouchetata yang berhasil mengabadikan selimut salju yang terjadi di area dekat gurun Ain Sefra di Aljazair.
Baca juga Ritual Yadnya Kasada Menjadi Daya Tarik Wisatawan Mengunjungi Gunung Bromo
Foto-foto yang Ia upload memperlihatkan keadaan gurun yang terselimuti oleh es dengan indah. Hal ini cukup mengejutkan. Pasalnya, suhu di gurun yang terkenal dengan hawa panasnya tersebut kini memiliki suhu hingga -2°C! Cukup untuk membuat udara sekitar menjadi serpihan es.
Peristiwa ini menjadi peristiwa langka yang pernah terjadi selama 37 tahun silam. Sebelumnya, Gurun Sahara juga pernah mengalami ‘hujan salju’. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 1979, 2016, dan 2017. Karena fenomena tersebut, kini Gurun Sahara menjadi objek wisata baru dan banyak masyarakat yang penasaran untuk melihat es langsung disana.
Penulis: Achmad Faridul Himam