Indiekraf.com – Wildan Aji adalah salah satu contoh generasi muda yang berhasil menjadi kebanggaan Kota Malang. Bergelut di dunia perfilman sejak tahun 2016, Wildan berhasil membuktikan bakatnya dengan membuat film berkualitas diantaranya Rotasi, Hisstory, Segara, dan banyak lagi. Dalam acara podcast Malang Good Works, Ia menceritakan bahwa karya yang dibuatnya telah berhasil mendapatkan berbagai macam prestasi, mulai dari tingkat nasional, hingga tingkat internasional.
Tidak mengenyam pendidikan film secara formal bukan menjadi halangan bagi dirinya untuk terus berkarya. Berbekal kamera dan lembaran naskah, Ia terus berusaha mencoba untuk mengekspresikan apa yang dirasakan untuk dikemas dalam bentuk film. Berawal dari kecintaannya terhadap dunia film, saat ini Wildan telah berhasil merintis dua perusahaan antara lain adalah Hisstory Film dan Project Rotasi.
Baca juga You and I: Film Dokumenter Terbaik Indonesia di Asia
Dunia perfilman bisa dibilang merupakan sebuah profesi yang membutuhkan biaya yang tidak murah. Jenis kamera serta kebutuhan perangkat pendukung lainnya biasanya dapat menjadi faktor penentu kualitas sebuah karya. Kita bisa temukan banyak film yang secara kualitas visual tidak terlalu bagus, padahal memiliki kualitas cerita yang bagus. Akhirnya, secara keseluruhan filmnya menjadi kurang maksimal.
Semakin berkualitas perlengkapan, maka akan semakin tinggi pula peluang film tersebut berkualitas secara visual dan cerita. Untuk memperoleh perlengkapan yang berkualitas, tentunya para pelaku industri kreatif film harus memiliki modal yang cukup besar.
Oleh karena itu, Wildan berharap bahwa kedepannya akan ada campur tangan pemerintah daerah untuk ikut mengelola. Dalam acara Malang Good Works Podcast, Wildan menyampaikan dua saran penting kepada pihak pemerintah daerah untuk kemajuan dunia perfilman di Kota Malang.
Baca juga Hebat! Film Super Santri Konspirasi Menguasai Negeri Ternyata Produksi Alumnus Kampus Malang
Pertama adalah pembuatan koperasi film. Salah satu fungsi utamanya adalah membantu para pelaku industri film di Kota Malang untuk memperoleh pendanaan atau investor. Seperti yang telah dijelaskan diatas, pembuatan film membutuhkan biaya yang tidak murah. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi film ini diharapkan dapat menghubungkan, minimal memberikan informasi kepada para filmmaker mengenai program pendanaan dari pemerintah, kementrian, atau investor dari dalam maupun luar negeri.
Selain itu, koperasi film ini kedepannya juga bisa membantu para filmmaker untuk menyediakan peralatan pembuatan film seperti kamera, lightning, stabilizer, dll. Semua alat tersebut bisa disewakan, sehingga mereka tidak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk membeli alat tersebut.
Kedua adalah pembuatan platform untuk memutar hasil karya filmmaker dari Kota Malang. Setiap filmmaker pasti menginginkan karyanya bisa ditonton oleh banyak masyarakat. Namun, Wildan mengatakan bahwa saat ini masih sangat minim platform yang bisa mendukung hal tersebut.
Ia berharap bahwa kedepannya akan ada semacam bioskop khusus yang dikelola oleh pemerintah daerah. Nantinya, bioskop tersebut akan berfungsi untuk membantu memutarkan film hasil karya filmmaker Malang agar dapat ditonton oleh masyarakat luas. Hal ini bisa dibilang sangat membantu karena seperti yang kita ketahui, agar film kita bisa diputar di bioskop konvensional sangat membutuhkan proses yang cukup panjang. Jika membangun bioskop terasa terlalu berat, Wildan berharap jika kedepannya agar diadakan banyak festival-festival film di Kota Malang.
Penulis: Achmad Faridul Himam