Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifIndustri KreatifKabar KreatifKreatif TourismMbois MediaWisata Kreatif

Wisata Sejarah Kampung Interniran Bersama Komunitas Heritage Kota Malang

Indiekraf.com – Pada masa penjajahan kolonial Belanda, Kota Malang pernah menjadi salah satu kota dengan tata ruang kota terbaik di Indonesia. Bahkan desain tata ruang tersebut pernah dipamerkan di Perancis pada tahun 1937 lalu. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang jejak peniggalan Belanda pada masa itu, Komunitas Heritage Kota Malang mengajak masyarakat untuk berwisata sejarah mengenal Kampung Interniran.

Pada masa penjajahan Belanda, Kota Malang sempat dirancang sebagai tempat peristirahatan atau tempat tinggal para pekerja perkebunan. Thomas Karsten mendesain permukiman agar sesuai untuk semua kelompok etnis. Pada masa tersebut, permukiman yang ada di kota ini dibagi menjadi beberapa wilayah khusus, seperti keturunan Eropa, Arab, Cina dan Pribumi.

Pada era tersebut, di Kota Malang terdapat kawasan bernama Kampung Interniran. Dilansir dari suryamalang.tribunnews.com, Irawan Paulus, pemandu wisata sejarah tersebut menjelaskan bahwa Kampung Interniran adalah sebutan untuk sebuah kawasan yang dulu menjadi tempat penahanan warga Belanda oleh Jepang. “Ketika Jepang masuk Indonesia pada tahun 1942, warga Belanda yang ada di Kota Malang dikumpulkan menjadi satu di kawasan sekitar Jalan Ijen.” ujarnya.

Irawan menambahkan bahwa pada saat itu, warga Belanda seperti menjadi tahanan rumah oleh Jepang. Rumah yang ada di sekitar kawasan Jalan Ijen tersebut bisa dihuni oleh beberapa keluarga warga Belanda dengan peraturan pemisahan penahanan. “Kawasan Jalan Ijen hanya untuk wanita dan anak anak. Sedangkan untuk laki laki, ditahan di Jalan Bromo,” jelasnya.

Dengan membayar biaya sebesar 30 ribu rupiah, Irawan mengajak para wisatawan untuk berjalanan kaki mengelilingi beberapa tempat bersejarah. Dimulai dari rumah cagar budaya Jalan Anjasmoro No. 25, Pasar Oro Oro Dowo, Hutan Kota Malabar, Gedung Ek Societet, Gereja Katerdal Ijen, dan Simpang Balapan.

Komunitas Heritage Kota Malang berharap bahwa dengan adanya wisata sejarah seperti ini mampu membangkitkan semangat para generasi pemuda untuk terus belajar dan mengingat tentang sejarah, khususnya yang ada di Malang. “Kami berharap usai kegiatan ini, para generasi muda dapat lebih dalam mencintai bangsanya sendiri yaitu bangsa Indonesia,” tandas Irawan.

Referensi

[1] Kampung Interniran dan Kisah Warga Belanda Jadi Tahanan Rumah di Kota Malang

Show More

Related Articles