Indiekraf.com-Pemilik anjing dan kucing pasti sangat menginginkan hewan peliharaan mereka sehat dan terbebas dari binatang parasit. Hanya saja, tahap perawatan tersebut membutuhkan dana yang besar. Jika tidak terjaga dengan baik, hewan peliharaan tersebut justru menjadi media penularan penyakit bagi manusia.
Melihat kondisi itu sekelompok mahasiswa lintas jurusan di Universitas Brawijaya Malang, mencipta sisir elektrik anti parasit perawat bulu hewan peliharaan.
Sisir anti parasit bagi hewan peliharaan ini bentuknya sangat sederhana berbentuk tabung panjang sebesar genggaman tangan manusia dewas, dengan salah satu ujungnya terdapat sisir rambut berukuran besar. Sementara di ujung lainnya . Terpasang sebuah alat penyemprot anti bakteri dan pelembut bulu hewan peliharaan .
Baca juga :
Siswa SMK PGRI 3 Kota Malang Ini Ciptakan Smart Wastafel, Apa Fungsinya?
Dr. Anang Lastriyanto, Penemu Mesin Penggoreng Vakum dari Universitas Brawijaya Malang
Alat bernama love dot com, kependekan dari low voltage and antiparasitic smart comb ini merupakan hasil karya 5 mahasiswa dari jurusan teknik mesin dan kedokteran hewan universitas brawijaya malang. Masing-masing, Muhammad Husni Mubarok, Riza Aldiansyah Fanani, Galuh Purnawati, Safa Aisyah, serta Ridha Alvidiana Illa Salsabilla.
Secara sederhana , sisir love dot com bekerja memanfaatkan arus listrik bertegangan rendah 15 mikro ampere, yang dialirkan saat menyisir bulu hewan kesayangan, anjing ataupun kucing. Caranya di setiap helai sisir tertanam besi induktor. Listrik arus rendah ini mampu menjangkau hewan parasit seperti kutu, yang kerap bersembunyi dibalik bulu dan mematikannya, tanpa melukai hewan kesayangan.
“Kami membuat inovasi berupa alat untuk membantu pecinta hewan untuk membunuh kutu dengan cara yang praktis yakni satu alat yang dapat melakukan doubel protection yakni membunuh telur telur kutu hewan dan juga tetap melindungi hewan terhindar dari suatu penyakit,” kata Ridha Alvidiana Illa Salsabilla ketua kelompok mahasiswa.
Baca juga :
Wow! Bupati Malang Berhasil Dapatkan Penghargaan dari Kemendagri
DILo Malang A-Conference: Pentingnya Data Science Dalam Industri Digital
Hewan parasit inilah, yang selama ini menjadi penyebab terjadinya infeksi ektoparasit pada hewan. Gejala yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari ruam pada kulit, iritasi, hingga efek keracunan pada hewan . Sementara ini, cara penanggulangan yang biasa dilakukan para pecinta hewan, adalah dengan memandikannya dan pencabutan ektoparasit satu persatu.
Sementara , fungsi dari tabung penyemprot adalah, sebagai media penyimpanan cairan obat alami berisikan ramuan pengharum herbal , minyak atsiri, serta ekstrak daun mimba, sebagai tanaman antiparasit.
“lalu setelah itu untuk perawatan jangka panjang kami menggunakan spray di sisir tersebut, jadi dibalik sisir tinggal menyemprotkan ekstrak daun mimba dan minyak atsiri,” tutup Ridha alvidiana Illa Salsabilla
Inovasi hasil sinergi 5 orang mahasiswa lintas fakultas universitas brawijaya malang ini mampu memenangkan medal emas pada ajang world young inventor exhibitioan 2018 , di kuala lumpur convention center, malaysia , 9 hingga 12 mei 2018 silam .