Indiekraf.com – Pada era serba digital seperti sekarang, mau tidak mau para pelaku industri harus bisa mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Amar Alpabet menyampaikan dalam podcast Malang Good Works bahwa mau belajar hal baru adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap pelaku industri.
Salah satu problem yang sering dihadapi oleh pelaku industri khususnya pada tingkat UMKM adalah mereka masih sering mengesampingkan mengenai proses riset. Dalam penyampaiannya, Amar mengungkapkan bahwa riset masih belum menjadi prioritas mereka. Banyak yang beranggapan bahwa proses riset membutuhkan biaya yang besar. Padahal itu belum tentu benar.
Baca juga Wildan Aji Sarankan Malang Bangun Koperasi Film | Podcast Malang Good Works Episode 3
Amar mencontohkan bahwa proses riset dapat dimulai dengan mau belajar hal baru setiap harinya. Sebagai seorang CEO, Amar mencoba untuk menerapkan culture learning yang inspiratif di perusahaannya. Setiap pagi, ketika kegiatan morning meeting di perusahaannya, Amar selalu menyelipkan micro learning selama 5-10 menit untuk belajar sesuatu yang baru. Topik yang diangkat pun juga bebas. Hal ini menurutnya sangat efektif untuk membantu kita selalu update dengan hal baru dan kita bisa mengantisipasi kondisi di masa depan.
Namun, hal itu ternyata masih belum cukup. Amar menyarankan jika sebaiknya kita juga bergabung dengan komunitas positif yang ada di sekitar. Bertemu dengan banyak orang baru berarti juga akan banyak ilmu yang akan kita dapat. Hal inilah yang ditemukan di sebuah komunitas.
Dengan terus belajar, kita bisa mengantisipasi berbagai hal yang tidak terduga. Seperti contoh musibah pandemi covid-19 yang sangat berdampak kepada ekonomi banyak industri di dunia, tidak terkecuali industri digital.
Baca juga Benny Setyawan Berharap Perizinan Membuat Film di Kota Malang Dipermudah | Malang Good Works Podcast Episode 2
Namun, perusahaan yang dipimpin oleh Amar justru mengalami pertumbuhan pada saat pandemi. Karena telah terbiasa belajar dengan hal baru, Ia dan tim segera mengambil langkah pada awal pandemi untuk berkontribusi terlibat dalam mencari solusi. Mereka secara volunter mengembangkan aplikasi pendeteksi virus corona dan juga berkolaborasi dengan Universitas Brawijaya untuk membuat aplikasi yang bisa mengidentifikasi kondisi mahasiswa mereka.
Melihat aplikasi yang mereka buat sangat bermanfaat untuk membantu menangani pandemi covid, akhirnya Amar mendapatkan banyak tawaran untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari swasta hingga pemerintah. Sehingga, perusahaan bisa terus berkembang dan tumbuh meski saat pandemi Covid-19 menyerang.
Pada masa sulit karena pandemi seperti sekarang, jika kita hanya fokus berjualan itu akan membuat perusahaan kita sulit untuk berkembang. Memang, tidak semua industri mampu menerapkan dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Oleh karena itu, diperlukan adanya kolaborasi dari banyak sektor untuk bisa saling mendukung. Selain itu dengan berkolaborasi, kita juga bisa menciptakan value yang lebih tinggi dan bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar.
Penulis: Achmad Faridul Himam