Indiekraf.com-Paska pemerintah kota Malang menyulap kawasan Kayutangan Heritage dengan ragam lampu hias dan tempat duduk layaknya di kawasan Malioboro Yogyakarta, teranyar, Pemkot Malang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Pariwisata (Disporapar) berkolaborasi dengan sejumlah komunitas musik yang ada di Kota Malang untuk meramaikan kawasan wisata Heritage itu.
Bata putih, Daun, Kirana Band, dan Sapoe Angin Percussion menjadi deretan penampil yang menghadirkan nuansa baru yang bisa dinikmati pengunjung di sepanjang koridor Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang.
Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, di awal tahun ini pihaknya melakukan ujicoba pagelaran dan siap menggandeng sejumlah komunitas seperti Dewan Kesenian Malang, Musik Malag Bersatu serta Kebudayaan Kota Malang.
Baca juga:
“Untuk fase trial kita siapkan empat titik show, yakni di depan signage Kayutangan, depan gang 6, depan gang 4 serta di depan showroom honda,”ungkap Ida Ayu melansir dari malangkota.go.id.
Pagelaran musik ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif sekaligus menjadikan kawasan Kayutangan sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Malang.
Pagelaran seni musik sendiri ini digelar setiap hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 3 sore hingga pukul 8 malam.
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, upaya aktivasi memang akan terus ditingkatkan di kawasan Kayutangan Heritage mulai tahun 2022 ini.
“Kita sudah siapkan serangkaian event di Kayutangan. Harapan saya, ini bisa menjadi ruang berkarya bagi komunitas dan talenta kreatif,”ungkap Sutiaji.