Indiekraf.com – Siapa bilang dangdut itu jadul dan cuma buat generasi lama? Tenxi bareng Jemsii dan Naykilla membuktikan bahwa dangdut juga bisa dibuat populer dengan Garam & Madu (Sakit Dadaku). Viral di platform Tiktok di penghujung tahun lalu, lagu ini jadi backsound banyak konten digital dan masuk For You Page (FYP) dimana-mana. Apakah ini artinya musik dangdut mulai merangkul Gen-Z ya?
Sekilas Tentang Garam & Madu (Sakit Dadaku)
Lagu Garam & Madu (Sakit Dadaku) dinyanyikan oleh Tenxi dan Naykilla, serta diisi musik oleh Jemsii. Kolaborasi dari ketiganya menghasilkan musik yang disebut-sebut dengan istilah hip-dut, yaitu dangdut koplo dengan sentuhan hip hop. Campuran genre musik yang unik tersebut terbukti menarik perhatian banyak netizen hingga membuatnya viral dimana-mana.
Walaupun begitu, ada pula beberapa yang menyebut genre lagu ini sebagai JJ TrapSoul alias Jedag Jedug TrapSoul. Genre musik ini seringkali memang cukup populer di kalangan anak muda, termasuk juga istilah jedug jedug buat musik yang terdengar asik dan unik.
Jika diperhatikan, lirik lagu yang ditulis oleh Joan Pasha Syahputra ini terdiri dari 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Jawa. Melodi yang dibawakan juga terdengar unik dan asik, menambah keragaman musik yang ada di Indonesia.
Dangdut yang Bertransformasi Hingga Viral di Tiktok
Dangdut biasanya identik dengan suara gendang yang dipengaruhi oleh musik-musik dari India dan Melayu. Ritmenya juga cenderung cepat dan terdengar asik sehingga mampu menciptakan suasana yang meriah saat diputar di berbagai kesempatan. Dalam perkembangannya pun, musik dangdut telah masuk dan menarik banyak perhatian dari para pendengarnya.
Telah sejak lama musik dangdut hadir di masyarakat Indonesia, mulai dari dangdut tradisional seperti musik-musik Elly Khadam di tahun 1950-an, Rhoma Irama dengan melodi gitarnya, Meggy Z, Iis Dahlia, hingga Inul Daratista pun telah melanglang buana mewarnai musikalitas Indonesia. Lebih dari itu, musik dangdut juga menyesuaikan perkembangan zaman dengan menggunakan synthesizer sebagai variasi aransemen.
Di era modern pun, musik dangdut telah melahirkan penyanyi-penyanyi muda seperti Ayu Ting Ting, Happy Asmara, hingga Denny Caknan dengan dangdut koplonya. Tak terkecuali fenomena viralnya Garam & Madu (Sakit Dadaku) akhir-akhir ini yang telah mencapai 13 juta kali diputar di YouTube. Lagu baru tersebut malah berkolaborasi dengan genre lain, yaitu hip hop, pun menunjukkan bahwa dangdut mampu menghasilkan musik yang unik dan fresh di telinga pendengar.
Kenapa ya Garam & Madu (Sakit Dadaku) Bisa Viral?
Garam & Madu (Sakit Dadaku) tidak hanya sekadar jadi musik yang viral di Tiktok, tapi juga diterima dengan baik di kalangan Gen-Z. Beberapa alasan kepopulerannya bisa sebagai berikut:
- Lirik yang relatable: jika diperhatikan, lirik lagu Garam & Madu (Sakit Dadaku) menceritakan tentang kompleksitas perasaan seseorang yang merindukan orang yang dicintainya, tapi ada keraguan walaupun penuh harap bisa memilikinya. Lirik ini bisa menjadi relatable di beberapa kalangan yang sedang mengalami hal yang sama, apalagi pada anak muda yang sedang senang-senangnya memikirkan cinta.
- Melodi yang catchy: tak bisa dipungkiri bahwa musik yang dibawakan lagu ini terdengar catchy. Sentuhan modern dari hip hop dan asiknya dangdut seolah melebur jadi satu dan malah menghasilkan musik yang enak didengar.
- Platform yang tepat: Tiktok menjadi salah satu medium terbesar untuk memupuk popularitas sebuah karya. Penggunanya yang tidak sedikit membuat penyebaran karya menjadi lebih mudah ditemukan oleh audiens muda.
Perpaduan faktor-faktor tersebut menjadi alasan masuk akalnya kenapa karya kolaboratif Tenxi, Jemsii, dan Naykilla ini bisa viral dimana-mana.
Potensi Dangdut Punya Masa Depan Cerah?
Kesuksesan Garam & Madu (Sakit Dadaku) mampu jadi angin segar untuk membawa dangdut menjadi musik yang tak lagi jadul dan hanya dinikmati oleh generasi lama. Gen-Z yang banyak diisi anak-anak muda pun mulai melirik genre musik ini, menjadikannya potensial untuk membawa dangdut ke kancah global.
Garam & Madu (Sakit Dadaku) bukan hanya sekadar lagu viral, tetapi juga menjadi simbol transformasi dangdut yang berhasil menjangkau audiens baru. Dengan kolaborasi kreatif lintas genre dan platform yang tepat, dangdut masa kini tak hanya dimiliki oleh generasi lama saja. Lagu ini menunjukkan bahwa musik tradisional dapat berevolusi tanpa harus kehilangan identitas. Yuk, dukung terus musikus lokal Indonesia dengan nikmati lagu-lagu lokal! Dengarkan Garam & Madu (Sakit Dadaku) di sini: