Indiekraf.com– Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang mengadakan kegiatan positif kepada kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yakni pelatihan pengelolaan konten media sosial khususnya youtube dan tiktok di salah satu hotel ternama di kota malang pada 22 hingga 23 maret 2021.
Pesertanya pun cukup banyak dan sangat antusias, Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, S. Sos mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai content creator yang mampu meningkatkan literasi publik di era media sosial.\
Baca juga:
“Dari generasi milenial sampai kolonial hadir sebagai peserta kali ini,” ungkap Widianto melansir dari malangkota.go.id.
Ada dua narasumber dalam kegiatan ini, mereka adalah Endrita Agung Wicaksono (sosial media strategist) dan Immarotul Izza (content creator dari Malang Times). Mereka mmberikan ilmu dan berbagi tips serta strategi membuat konten menarik dan unik, yang bisa menarik viewers dari masyarakat.
Menurut Endrita Agung Wicaksono, pesatnya pengguna media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube membuat konten yang beredar di platform tersebut lebih mudah viral dan dipercaya penggunanya. Menurut data dari Sensor Tower, hingga Juli 2020 Indonesia merupakan pengguna media sosial TikTok terbesar keempat di dunia dengan jumlah pengguna mencapai 30,7 juta. Hal ini menjadi peluang bagi para content creator untuk menghasilkan karya-karya dalam bentuk video singkat.
Baca juga :
“Kehidupan masyarakat saat ini sangat lekat dengan media sosial, nah kita bisa memanfaatkan hal itu untuk tujuan tertentu bila mengetahui strateginya. Misalnya, untuk promo bisnis, tempat wisata, edukasi, dan lainnya,” kata Endrita.
Sementara itu, Imroatul Izza atau yang akrab disapa Ima mengatakan, agar warga atau penonton tertarik untuk melihat konten yang dibuat perlu disiapkan konsep sedemikian rupa dan tidak asal buat.
“Lewat pelatihan ini, kita belajar bersama bagaimana bikin konten menarik,” ujar Ima.
Sementara itu Walikota Malang, Sutiaji memberikan apresiasi kepada seluruh peserta. Walikota kelahiran Lamongan ini berharap setelah pelatihan,warga Kota Malang bisa menjadi content creator dengan menyajikan informasi, edukasi, dan hiburan yang kreatif melalui media sosial.
Selain itu, peserta dapat mendorong berkembangnya ekonomi kreatif di Kota Malang, serta mewujudkan masyarakat informatif dan bermartabat. Namun demikian, Wali Kota Malang yang gemar membaca ini kembali mengingatkan agar teknologi termasuk media sosial digunakan secara arif dan bijak.
“Bagaimanapun kemajuan teknologi, kalau ruhnya tidak kita ambil, bukan malah baik tapi malah carut marut,” ungkap Sutiaji.
Acara ini diikuti oleh 140 peserta dari perwakilan anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) setiap kelurahan, masyarakat umum, dan perangkat daerah.