Indiekraf.com-Indonesia memiliki dua musim utama yakni musim penghujan dan musim kemarau, hal itu dikarenakan Indonesia berada dikawasan negara tropis. Dua musim tersebut ternyata menjadikan wilayah Indonesia rentan terhadap bencana.
Di musim hujan bencana banjir dan tanah longsor kerap terjadi sementara saat musim kemarau panjang, musibah kebakaran hutan akibat pembakaran lahan dan faktor alam juga menjadi masalah besar. Wilayah seperti Sumatra dan juga Kalimantan seringkali mengalami permasalahan itu.
Dua faktor itulah yang membuat 2 mahasiswa Universitas Brawijaya menciptakan sebuah alat pendeteksi awal bencana longsor dan kebakaran hutan dalam 1 alat.
Disaster detection system of forest fire and landslide atau disingkat Desfola merupakan nama karya inovatif duet mahasiswa fakultas teknik universitas Brawijaya Malang, Rizka Sisna Riyanti dan Bagas Priyo Hadi Wibowo.
Secara sederhana Desfola merupakan sebuah alat pendeteksi bencana terintegrasi internet menggunakan sistem pengiriman point to point melalui perangkat lunak dan jaringan telepon selular yang ada saat ini.
“Indonesia sendiri kan punya dua musim yang ekstrim yakni musim panas dan musim hujan, ketika musim panas menyebabkan di beberapa titik hutan yang menyebabkan kebakaran, pun begitu saat musim hujan dapat mengakibatkan tanah longsor,nah saat terjadi tanah longsor atau kebakaran selama ini selalu tahunya saat sudah terjadi. Dan belum ada metode yang mendeteksi sebelum bencana terjadi,”kata Bagas Priyo mahasiswa pencipta Desfola.
Data yang terdeteksi oleh bagian sensor desfola secara real time muncul dalam sebuah aplikasi di layar telepon pintar berbasis android. Sensor-sensor panas dan gerakan yang tersebar di titik tertentu inilah , yang nantinya memberikan laporan kepada server, jika terjadi bencana kebakaran hutan atau tanah longsor.
Baca juga :
Kreatif ! Mahasiswa UB Ciptakan Silika Aerogel Penyerap Minyak Bahan Dasar Pasir Pantai
Rancang RUU Ekonomi Kreatif, Komisi X DPR RI Kunjungi Stakeholder Kreatif Kota Malang
Kreatif! Mahasiswa Unikama Manfaatkan Hutan Cemara Jadi Wisata
Jika kondisi darurat seperti ini terjadi, maka perangkat penerima yang ada diserver induk otomatis mengirimkan pesan singkat ke alat komunikasi warga atau aparat yang memasang aplikasi desfola di pirantinya masing-masing. Dengan cara kerja yang terintegrasi dan cepat ini diharapkan mampu memberikan peringatan dini, dan meminimalisir terjadinya korban jiwa maupun kerugian materi.
Nantinya Desfola bakal dikembangkan lagi dengan menambahkan sensor awal terjadinya bencana gempa tsunami yang juga banyak terjadi di indonesia. Diharapkan, peringatan dini yang dihasilkan alat tersebut, mampu memberikan peringatan bagi warga, untuk segera mengungsi atau mencari tempat yang lebih aman.