Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Acara KreatifPelaku Kreatif

Kreatif ! Mahasiswa UB Ciptakan Silika Aerogel Penyerap Minyak Bahan Dasar Pasir Pantai

Indiekraf.com-Kegiatan pengolahan dan pendistribusian minyak mentah melalui jalur laut kerap kali menimbulkan kerusakan parah terhadap ekosistem di wilayah laut lepas hingga kawasan pantai.

Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kandungan minyak mentah terbesar dunia, memiliki resiko sebagai korban tumpahan minyak mentah selama proses eksploitasi lepas pantai, hingga tahap distribusi menggunakan kapal tanker.

Metode paling umum menghilangkan tumpahan minyak bumi di laut adalah dengan cara insitu burning atau membakar minyak mentah langsung dilaut. Selain membutuhkan waktu yang lama dan menambah polusi udara, cara ini juga mengancam keselamatan makhluk hidup dan ekosistem di sekitarnya.

Cara kedua dengan mengumpulkan kembali tumpahan minyak mentah menggunakan alat penyedot dan cara manual, serta membersihkannya menggunakan bahan pembersih seperti sabun. Namun lagi lagi cara ini membutuhkan biaya besar dan memakan waktu lama. Sabun yang digunakan membersihkan sisa tumpahan minyak di pantai pun  juga diklaim turut andil merusak lingkungan.

Kondisi inilah yang menjadi dasar 3 mahasiswa Universitas Brawijaya Malang menciptakan formula baru penyerap tumpahan minyak dengan memanfaatkan pasir pantai sebagai bahan utama yang diberi nama silika aerogel.

Baca juga :

Tiga orang mahasiswa itu adalah adalah Bramantya, Losendra Primamas Yonando, serta Muhammad Rifaldi. Mereka berasal dari jurusan teknik kimia fakultas teknik Universitas Brawijaya.

Bahan dasar pasir laut sangat banyak dijumpai di Indonesia, selain melimpah dan banyak dijumpai, sekitar 60 persen dari total pasir laut dinilai memiliki kandungan silika yang bersifat absorben atau mudah menyerap minyak.

Uniknya, pasir silika atau dikenal sebagai silika aerogel ini, memiliki sifat hidrofobik atau tidak dapat menyerap air, dan oliofilik atau cenderung menyerap minyak. Fakta inilah yang kemudian menjadi dasar pemilihan pasir silika pantai sebagai bahan baku penyerap minyak.

“Nah silika aerogel yang kami ciptakan ini mampu menyerap minyak 14 kali lipat dari bahan awalnya. Misal kami menggunakan 1 gram silika aerogel itu bisa langsung menyerap 14 gram minyak,” ujar Bramantya salah satu mahasiswa penemu.

salah satu hasil formula serap minyak

Pencampuran pasir silika dan bahan kimia bernaa tetratilortosilikat atau teos , menjadikan pasir silika mempertajam fungsinya menolak senyawan berbahan dasar air dan menyerap kandungan minyak, pada kasus tumpahan minyak seperti tragedi laut timor dan serta laut meksiko beberapa tahun silam.

“Karena di Indonesia ini memiliki pantai yang banyak jadi kami mengambil pasir laut sebagai bahannya, karena pasir laut memilki kandungan silika yang cukup besar antara 55 persen hingga 90 persen,” kata Bramantya.

Baca juga :

Meski sudah memiliki hak paten dari lembaga paten Universitas Brawijaya Malang teknologi pasir penyerap tumpahan minyak ini masih perlu penyempurnaan, terutama mencari formula terkini, jika diterapkan pada kasus tumpahan minyak di lepas pantai, yang memerlukan penampang lebih lebar dan melampaui tahapan produksi massal.

Show More

Related Articles