Indiekraf.com – Kota Gunungsitoli merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Ia merupakan sebuah kota hasil pemekaran Kabupaten Nias pada 2008 lalu dan telah menjadi pusat perhatian dengan subsektor ekonomi kreatifnya, khususnya dalam bidang kriya. Simak artikel ini sampai habis untuk tahu seputar Kota Gunungsitoli dengan subsektor kriyanya.
Kota Gunungsitoli dan seni kriya
Kota Gunungsitoli memiliki bahan baku kesenian kriya, seperti pandan dan beberapa jenis kayu, yang berlimpah dan mudah didapat, menjadikannya kota dengan kesenian kriya yang berkembang dan diminati. Selain karena hasil dari kesenian tersebut juga merupakan barang kebutuhan masyarakat lokal, wisatawan juga menggemari hasil kesenian kriya dari kota ini sebagai souvenir khas motif Nias.
Beberapa kategori kesenian kriya yang ada di kota ini adalah anyaman, pahatan, dan sulaman. Berdasarkan keterangan dari Penilaian Mandiri Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia (PMK3I), subsektor kriya yang ada di Kota Gunungsitoli sudah ada sejak tahun 1986. Keahlian para pengrajin kriya di kota ini juga didukung oleh berbagai pihak sehingga dapat memiliki kualitas kerajinan kriya yang baik.
Pengembangan kriya di Kota Gunungsitoli
Seperti yang disampaikan sebelumnya, subsektor kriya di kota ini ikut didukung oleh berbagai pihak dalam pengembangannya. Beberapa pihak yang turut berperan dalam pengembangan subsektor kriya di sini mulai dari akademisi dan pemerintah yang saling bersinergi untuk memfasilitasi para pengrajin dalam kegiatan pelatihan, promosi, hingga pameran supaya produk kerajinan ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Pengaruh subsektor kriya dengan berbagai sektor lainnya
Dalam konteks ini, subsektor kriya yang terus dikembangkan dapat berperan sebagai lokomotif yang mendorong subsektor lainnya. Seperti saat diadakan festival atau event tentang kriya, akan membuka jalan bagi subsektor lain (kuliner, arsitektur, desain produk, fotografi, dan lainnya) ikut berperan dalam kegiatan tersebut. Hasil dari subsektor kriya ini juga dapat mendorong subsektor seperti pariwisata akibat dari digunakannya produk sebagai oleh-oleh. Selain itu subsektor ini juga melahirkan berbagai lapangan pekerjaan untuk ikut memajukan perekonomian kreatif kota.
Sebagai penutup, Kota Gunungsitoli merupakan salah satu contoh nyata bagaimana kota dapat mengangkat perekonomian kreatifnya melalui kesenian kriya. Dengan berbagai upaya dukungan dari banyak pihak, seperti akademisi, komunitas, hingga pemerintah, dapat membantu Kota Gunungsitoli mengembangkan subsektor unggulannya. Untuk informasi selengkapnya tentang subsektor seni kriya dari Kota Gunungsitoli, dapat diakses di sini.