Indiekraf.com – Para pelaku industri kreatif di bidang fesyen terus melakukan inovasi baru. Kali ini, telah muncul sebuah busana (dress) yang bisa membaca pikiran manusia. Pakaian ini mampu berubah bentuk dan warna sesuai dengan gelombang otak manusia yang memakainya.
Busana ini desebut dengan Pangolin Dress, sebuah pakaian yang dihasilkan dari printer 3D dan gabungan dari beberapa sensor. Busana ini diciptakan oleh perancang desainer fahsiontech asal Belanda, Anouk Wipprecht.
Baca juga Simak !Trend Baru Yang Diciptakan Para Desainer Agar Bisa Bertahan Di Tengah Pandemi Covid-19
Disebut dengan Pangolin Dress karena dalam pakaian ini terdapat bagian yang menyerupai kulit hewan trenggiling. Bagian tersebut merupakan sebuah cip komputer yang menggabungkan 1.204 sensor elektroensefalografi kecil yang berfungsi untuk membaca pikiran manusia.
Bagian pakaian yang mirip dengan kulit hewat trenggiling ini akan dipasang diatas kepala. Nantinya, bagian tersebut akan menejermahkan listik otak pemakainya menjadi 64 ekuator yang mampu mengontrol seluruh pakaian tersebut.
Jika pemakainya merasa tenang, pakaian ini akan menyala dengan warna ungu yang lembut dan menenangkan. Jika merasa stres, lampu-lampu akan berkedip-kedip, dan komponen kecil yang ada pada pakaian ini akan menonjol keluar seperti sayap.
Baca juga Mau Sukses di Industri Kreatif Fesyen? Jangan Sampai Lewatkan 4 Tips Keren Ini
Dikutrip dari cnet.com, sang perancang busana, Anouk Wipprecht mengatakan bahwa pakaian ini bisa memberikan suasana bentuk yang sangat personal dan bisa berbeda pada setiap orang yang memakainya.
“As each of the BCI inputs is connected to each one of the actuators, this gives a very individual animation of the dress,”
“Karena setiap input BCI terhubung ke masing-masing aktuator, hal ini akan memberikan animasi pakaian yang sangat individual,” ujar Wipprecht.
Pangolin Dress akan tampil pada festival tahunan Ars Electronica yang diselenggarakan di Linz, Austria. Karena adanya pandemi Covid-19, festival tersebut nantinya akan langsung diselenggarakan di 120 lokasi di seluruh dunia. Festival ini juga bisa ditonton secara online.
Penulis: Achmad Faridul Himam
Referensi
[1] This dress can read your mind and changes shape accordingly