Selamat Datang di Indiekraf Media - Kunjungi Juga Studio Kami untuk Berkolaborasi lebih Keren :)

Menuju Indiekraf Studio
Kabar Kreatif

Industri Sawit Indonesia 2022: Berkontribusi dalam Pertumbuhan Ekonomi Bangsa

Indiekraf.com – Indonesia merupakan negara dengan berbagai kekayaan terutama di bidang perkebunan. Sebagai salah satu komoditas yang tinggi hasilnya di Tanah Air, kelapa sawit hingga saat ini ternyata masih bergengsi dalam memberikan kontribusi di bidang perekonomian. Nyatanya, industri sawit Indonesia memberikan kontribusi secara nyata dalam pertumbuhan ekonomi bangsa, lho.

Industri Sawit Indonesia 2022: Berkontribusi dalam Pertumbuhan Ekonomi Bangsa

Jika berbicara tentang kelapa sawit, rasanya kita tak bisa melepaskannya dari kata komoditas dan industri. Hal itu lantaran kelapa sawit masih menjadi komoditas yang terus dihasilkan di bidang industri oleh Indonesia. Faktanya, memang industri sawit Indonesia memiliki peran besar di negara kita lho. Hal itu dibuktikan dengan dijadikannya sawit sebagai sumber devisa negara non migas!

Industri sawit indonesia
Sumber Gambar: bpdp.or.id

Selain itu, industri ini juga turut menyumbang lapangan pekerjaan hingga memberikan bahan baku untuk industri pengolahan dalam negeri. Eddy Abdurachman sebagai Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) membeberkan data terkait hal itu. Dikatakan bahwa sejauh ini sudah terdapat 2,4 juta petani swadaya serta 15 juta tenaga kerja yang bergabung di industri kelapa sawit Tanah Air.

Mendulang Angka Besar dalam Pungutan Ekspor Sawit

Berbagai alasan yang sudah disebutkan pun berdampak nyata terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Tak bisa dipungkiri bahwa industri sawit Indonesia berhasil mendorong produk domestik bruto atau PDB di sektor perkebunan nih, guys. Hal ini dibuktikan dengan terciptanya angka positif yang akhirnya menaikkan pertumbuhan ekonomi negeri. Angka tersebut bahkan mencapai 5,72 persen di Triwulan 3 tahun 2022.

Selain itu, di tahun 2022 ini telah dilakukan penghimpunan dana oleh BPDPKS untuk pungutan ekspor sawit. Angkanya bahkan tak tanggung-tanggung yaitu mencapai Rp34,5 triliun. Sedangkan untuk kinerja imbal hasil dana kelolaannya bisa mencapai Rp800 miliar. Dana kelolaan tersebut akan digunakan untuk menjalankan program seperti mandatori biodiesel, peremajaan sawit rakyat, penelitian, pengembangan sumber daya manusia, dan lainnya. Lewat program yang sudah disebutkan itu, Eddy mengaku bahwa BPDPKS punya ambisi untuk mengembangkan industri kelapa sawit secara berkelanjutan. Tentunya hal ini untuk menjaga stabilitas harga serta efisiensi biaya produksi di industri tersebut.

Baca Juga Segera Tayang ! Festival Mbois 7 : Festival Industri Kreatif untuk Masyarakat Malang

Show More

Related Articles