Indiekraf.com – Tangerang Selatan – Kreativitas jejaring komunitas dari seluruh Indonesia dirayakan setiap tahunnya melalui Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN), jejaring lintas komunitas kreatif yang terbentuk sejak tahun 2015 dan kini telah mencapai 260 kota/kabupaten. Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi Tuan Rumah ICCF ke-10 tahun ini, dengan mengangkat tema “Komuniti Tangguh”.
ICCF 2024 ini dihadiri serta didukung oleh para Menteri, Deputi Kementerian, Wali Kota, Bupati Terpilih, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia, juga mencapai 250 Peserta yang berasal dari 27 provinsi, 66 kota/kabupaten, dan berkumpul di Tangsel untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan pada 12-15 Desember 2024.
“Ini bukti bahwa sebetulnya komunitas itu memang punya tempat yang khusus di hati pemerintah yang sudah terbuka mata hati dan mata batinnya dalam menjadi kolaborator utama untuk pembangunan kota masing-masing,” tegas Ketua Umum ICCN, Tb. Fiki C. Satari, pada Gala Dinner ICCF 2024 di Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel. “Tangerang Selatan ini adalah rumah dari para creative champion,” sebutnya.
Pada hari pertama ICCF 2024, para peserta yang baru berdatangan dari seluruh Indonesia langsung berkegiatan mengunjungi simpul-simpul kreatif Tangsel, di antaranya Earhouse by Endah N Rhesa, City Gallery Kota Tangerang Selatan, dan Plaza Pemkot untuk Gala Dinner yang juga diisi oleh pertunjukan persembahan Palang Pintu dari Sanggar Rumah Baba, Awam Prakoso dari Kampung Dongeng Indonesia, Soul of Rote, serta Tangsel Creative Awards 2024 yang memberikan penghargaan untuk komunitas-komunitas lokal.
Hari kedua ICCF 2024 berfokus pada penyelenggaraan Seminar Nasional Ekraf dengan tema “Komunitas Tangguh sebagai Katalisator Potensi Ekraf di Daerah”, berlokasi di Gedung Galeri Koperasi dan UKM Tangsel, serta diisi oleh para narasumber nasional dan regional.
Kegiatan dibuka oleh Asisten Daerah (Asda) 3 Tangerang Selatan, Mukoddas Syuhada, yang mewakili Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, beserta Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan. Seminar kemudian diawali oleh Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Leontinus Alpha Edison, yang mewakili Menko Muhaimin Iskandar, memaparkan target terkait pemberdayaan Ekonomi Kreatif masyarakat termasuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI). “Objective Key Results (OKR) yang bagi saya relevan dan penting untuk Ekonomi Kreatif adalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI),” tutur Leontinus Alpha Edison.
Selanjutnya, Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Siti Azizah, yang mewakili Menteri UMKM Maman Abdurrahman, menyampaikan progres pembiayaan UMKM, dimulai dengan identifikasi Problem Solution Fit, Business Model Fit, Sustainable Over Time, serta Product Market Fit, hingga arah kebijakan kewirausahaan dan UMKM, termasuk melalui berbagai program seperti Holding UMKM, Super Apps SAPA UMKM, serta Entrepreneur Financial Fiesta.
Sesi berikutnya yaitu forum Pembiayaan Kreatif untuk UMKM menggelar paparan dan diskusi bersama Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang memaparkan berbagai program di antaranya Bahuma (Bausaha Tanpa Bunga), Wira Usaha Baru (WUB), serta Kawal Incubator; Asisten Direktur Departemen Ekonomi Hijau dan Inklusif, Bank Indonesia, Akmaluddin Suangkupon, yang memaparkan peran fasilitas untuk pembiayaan; serta VP Marketing Retail Business, Pos Indonesia, Ari Kusumo Wibowo, yang menjelaskan terkait progres dukungan distribusi juga fasilitas ruang bagi komunitas.
Dalam sesi ketiga, Deputi Bidang Pengembangan Strategis, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, yang mewakili Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, menyampaikan mengenai Ekonomi Kreatif sebagai “The New Engine of Growth” dan kaitannya dengan Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto serta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, bahwa dari delapan cita-cita tersebut terdapat fokus untuk Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif.
Selanjutnya, Local Champions bersama Arie Dagienkz, Synchronize Festival & Radio, yang juga bersemangat mengangkat nilai seni dan budaya wayang secara kontemporer; Rahmat Indrani, Smiljan Space, yang membuka ruang terbuka inklusif untuk berjejaring dan membangun komunitas; Budi Pradono, Bintaro Design District, yang mewujudkan inisiatif desain dari Indonesia hingga level internasional; Ahmad Khairudin (Adin), Hysteria, yang terus konsisten dalam mewujudkan inisiatif kreativitas.
Untuk ICCF 2024 Tangsel ini pun Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan secara khusus, “Selamat atas terselenggaranya Indonesia Creative Cities Festival (ICCF). Ini sesuatu yang sangat penting untuk terus diselenggarakan,” tutur Menko PMK Pratikno.
Sesi Forum Kepala Daerah kemudian berbincang bersama Bupati Terpilih Kabupaten Pulau Taliabu, Sashabila Mus, yang sudah sejak lama aktif bergerak dalam komunitas pendidikan kreatif, juga menerapkan pengetahuan dari Buku Putih ICCN untuk membuka jalan kepemimpinan, hingga menyusun program Balai MUSIK (Muda Siap Kerja), Balai KOPI (Kolaborasi Penunjang Inovasi), juga Taliabu Blueprint sebagai perancangan pembangunan daerahnya; serta Bupati Terpilih Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu, yang merajut ekosistem ekonomi kreatif termasuk dengan berkolaborasi dengan masyarakat pelaku UMKM dan mempromosikan potensi wisata alam setempat.
Hari ketiga ICCF 2024, rombongan peserta bersama-sama menanam bibit pohon di Kampung Ekowisata Keranggan, dengan sebelumnya menyaksikan pertunjukan dari Tari Gelatik Cantik dan Pencak Silat. Kegiatan berikutnya yaitu Studio Visit dengan mengunjungi banyak simpul kreatif sehingga para peserta dibagi kelompok lokasi tujuan masing-masing, yang terdiri dari T-Space Bintaro, Smiljan Space, Bintaro Design District, Rummah Go’A, Kampung Konservasi RIMBUN.
Kemudian rangkaian acara hari ketiga ini berlanjut dengan kegiatan di Kandank Jurank Doank bersama Dik Doank, Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha, beserta Axel Hadiningrat dari Youthlab.
“Kalau tidak ada kolaborasi, Kementerian Kebudayaan ini geraknya pasti akan sangat-sangat lambat. Tapi dengan adanya kolaborasi dengan ICCN, pasti akan lebih cepat. Contoh yang paling simpel, yang teman-teman harus lihat dari Kang Fiki [Satari, Ketua Umum ICCN] dan Bli Agung [Gunarthawa, Sekretaris Umum ICCN] adalah konsistensi, enggak ada yang lain. Konsistensi ICCN harus sering kopdar, konsistensi ICCN harus terus bikin ICCF,” tegas Wamenbud Giring Ganesha ketika menjadi narasumber ICCF 2024 bersama Dik Doank di Kandank Jurank Doank.
Wamenbud Giring Ganesha juga memaparkan beberapa progres Kementerian Kebudayaan untuk pelestarian serta pemajuan kebudayaan seperti melalui kolaborasi bersama Samsara Living Museum Bali di Karangasem, koordinasi dengan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengenai bambu untuk alat musik angklung, hingga inisiatif bioskop untuk film anak, film arthouse, serta film lokal.
Sebagai program tahunan ICCN yang mempertemukan unsur Hexa Helix (Akademisi, Penggerak Bisnis & UMKM, Komunitas, Pemerintah Pusat & Daerah, Media, serta Aggregator), ICCF direncanakan akan kembali pada tahun depan. Demikian rangkaian kegiatan ICCF 2024 telah dilaksanakan di Kota Tangerang Selatan. This is Tangsel! *** [ICCNMedia]