Indiekraf.com-Bertempat di pondok pesantren Al-Hikam Kota Malang, sebanyak 50-an santri semalang raya diberi pelatihan tentang website oleh jagoan hosting serta Ngalup Collaborative Network.
Kegiatan pelatihan untuk peningkatan literasi digital ini bertujuan untuk melahirkan talenta-talenta digital yang siap untuk langsung terjun di dunia industri melalui program Santri Digicamp dan bersiap untuk pesantren Go Digital.
“Melalui program Santri Digicamp, kami akan membagikan website gratis bagi para santri. tujuannya, menyiapkan para santri untuk Go Digital,” ungkap Afrizal, Senin (18/4/2022).
Perkembangan teknologi dan digitalisasi di tengah pandemi covid-19 justru berkembang pesat. Pasalnya, pada tahun 2021 tercatat indeks literasi digital di Indonesia mencapai 3,49 dari skala 1-5.
Untuk itu, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terus menggencarkan berbagai macam program untuk memanfaatkan potensi digitalisasi.
Baca juga:
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), terdapat lima tren akselerasi digital yang perlu diperhatikan pada tahun 2022. Di antaranya perluasan jangkauan konsumen terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM), transformasi digital, peningkatan akselerasi pembayaran digital, mengoptimalkan QRIS bagi para pelaku usaha, serta inovasi dan kolaborasi.
CEO Jagoan Hosting Afrizal N. Baharsyah mengatakan, alasan menggencarkan literasi digital kepada para santri, karena strategi pemasaran di pondok pesantren kebanyakan masih menggunakan cara konvensional. Melalui program Santri Digicamp yang merupakan bagian dari program Jagoan Hosting, yakni Pahlawan Digital.
Nantinya, para santri yang sudah terdaftar akan mendapatkan website starter pack senilai Rp 100 ribu secara gratis dan akan mendapat materi pengenalan website secara eksklusif, e-sertifikat serta merchandise menarik.
Jagoan Hosting dan Ngalup Collaborative Network akan mengadakan mini bootcamp yang akan digelar pada tanggal 23-24 April 2022 secara hybrid. Nantinya, para santri akan diajarkan menggunakan tools yang mudah, yakni drag drop. Sehingga, para santri dapat melakukan maintenance website secara mandiri tanpa perlu adanya bantuan dari website developer (webdev).
Lebih lanjut, domain yang akan diberikan bisa langsung dilakukan aktivasi dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.
“Bisa langsung dioptimasi untuk mengembangkan pesantren atau yayasan masing-masing,” imbuh Afrizal.
Sementara itu, CEO Ngalup Collaborative Network Andina Paramitha menambahkan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan pondok pesantren dan yayasan. “Serta bisa membantu mereka untuk memperluas networking dan juga meningkatkan kepercayaan melalui platform digital,” tandas Andina