Indiekraf.com – Saung Angklung Udjo baru-baru ini ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial. Sayangnya, perbincangan ini bukanlah kabar yang baik. Saung Angklung Udjo pun tak luput dari dampak pandemi COVID-19, dan akhirnya terancam tutup di bulan Januari 2021 ini.
Hampir Tutup Karena Terdampak Pandemi
Salah satu objek wisata yang kerap ramai di daerah Kota Bandung ini pun harus menelan pahitnya dampak pandemi. Bahkan dikabarkan bulan ini kemungkinan akan menjadi bulan terakhir saung ini beroperasi. Dikutip dari CNN Indonesia, Taufik Hidayat Udjo selaku Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo (SAU) ini pun angkat bicara. “Saya bahkan sudah bilang ke pegawai ‘kalau bulan ini enggak ada gaji gimana?’ Mereka diam saja enggak menjawab tetapi meski begitu mereka tetap kerja juga,” ucap Taufik.
Sebelum adanya pandemi yang melanda dunia, SAU memiliki karyawan dengan jumlah hampir seribu orang. Karyawan tersebut dibagi menjadi pemain musik, pengrajin, pekerja acara, pekerja di bagian produksi sampai dengan supplier pengrajin. Namun semenjak pandemi terutama setelah adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang terus dilakukan, para pengunjung pun berkurang drastis dari jumlah biasanya.
Angka Pengunjung Turun Drastis
Jumlah pengunjung yang tadinya bisa mencapai 2.000 tamu setiap harinya berkurang hingga hanya 20 orang selama pandemi ini. Pada akhirnya, pihak SAU terpaksa melakukan pengurangan karyawan. Karyawan yang masih bekerja pun terpaksa mendapat pemotongan gaji imbas dari berkurangnya pengunjung SAU. “Yang masih kami pertahankan ya paling pemelihara tempat, penyambut tamu, dan mereka yang masih beraktivitas di studio. Sekitar 20 persen lah yang masih bertahan,” tambah Taufik.
Hanya Bisa Menunggu Bantuan Pemerintah
Sampai saat ini Taufik hanya bisa menunggu bantuan dari pemerintah pusat. Baginya, SAU bukanlah sekedar destinasi wisata tetapi juga pemeran penting untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan Indonesia terutama Jawa Barat. Saung Angklung Udjo pada awalnya didirikan oleh Udjo Ngalagena dan istrinya yaitu Uum Sumiati. Saung yang berdiri mulai tahun 1996 ini memiliki tujuan untuk memelihara serta melestarikan kesenian dan kebudayaan tradisional Sunda.
Baca Juga Botol Bekas Jadi Barang Seni Bernilai Tinggi Di Tangan Taufik Saguanto
SAU sendiri kerap menyandang banyak prestasi pada gelaran akbar. Bahkan SAU pernah memecahkan rekor Guinness World Records dalam rangka permainan angklung dengan peserta terbanyak yaitu 5000 orang.