Indiekraf.com – Institute Sepuluh Nopember (ITS) resmi bekerjasama dengan Indonesia Power untuk mensukseskan penelitian pengembangan unit kompor pintar. Indonesia Power memberikan bantuan dana untuk penelitian tersebut. Bantuan ini diberikan dengan pertimbangan meningkatnya kebutuhan listrik di masa yang akan datang, sehingga kompor listrik bisa menjadi solusi yang aman dan efisien untuk masyarakat.
Hal ini dikonfirmasi oleh Muhammad Ahsin Sidqi selaku Direktur Utama PT Indonesia Power. Ia menyampaikan bahwa melalui program CSR ini diharapkan bisa menjadi bentuk inovasi seperti halnya transformasi PT PLN (Persero) dalam penyokongan kebutuhan listrik di Indonesia. “Sebagai anak perusahaan, kami mengikuti arahan PLN untuk mengembangkan transisi energi yang mudah digunakan, sehingga masyarakat dapat menikmatinya,” ucap Ahsin dalam siaran pers yang dilakukan pada Selasa (15/12).
Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, memberi pernyataan terkait bentuk transisi energi listrik ini. Ia mengutarakan bahwa salah satu upaya untuk melakukan transisi ini adalah dengan dikembangkannya kompor listrik berteknologi bar. Pihaknya berharap agar inovasi baru ini bisa diterima masyarakat dan tentunya digunakan. Harapannya kompor ini bisa digunakan layaknya masyarakat menggunakan kompor gas maupun kompor minyak.
Baca Juga Universitas Brawijaya Dukung Potensi Kampung Dolanan Menjadi Village Tourism
PLN juga berusaha untuk melakukan transformasi dengan menggenjot electric-lifestyle. “Di mana semua gaya hidup termasuk kendaraan dan peralatan rumah tangga menggunakan listrik dari green product yang relatif lebih bersih dan ramah lingkungan, sehingga mengaplikasikan pengembangan energi baru dan terbarukan,” terangnya.
Ahsin juga mengatakan bahwa kompor pintar ini memiliki efisiensi sebesar 78 persen, sehingga tentu lebih efisien dari kompor gas. Kompor ini juga nantinya akan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dari segala kelas karena fleksibel dan dapat disesuaikan dengan tingkat daya listrik setiap rumah mulai dari 200 W sampai dengan 2200 W. “Nantinya, dari riset ITS, diharapkan akan mengukur lebih lanjut tingkat efisiensinya,” tambahnya.
Menyambut baik sinergisitas ini, Rektor ITS Mochamad Ashari menilai rekam jejak hubungan ITS dan PLN Group terbilang cukup dekat. Guru Besar Teknik Elektro ITS ini juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah dosen ahli yang akan terlibat dalam penelitian ini, salah satunya adalah ahli listrik bertegangan tinggi. “Mudah-mudahan bisa menjadi produk lokal dari ITS karena ITS sedang bertekad untuk fokus pada inovasi,” pungkasnya.