Indiekraf.com-Ditangan orang orang yang memiliki jiwa kreatif, apapun itu selalu menghasilkan karya yang sangat istimewa dan pastinya menarik.
Hal itu pula yang dilakukan oleh sekelompok ibu rumah tangga di jalan Ikan Piranha Atas gang 5 RT 10 RW 01 kelurahan Tunjung Sekar kota Malang Jawa Timur.
Kumpulan ibu rumah tangga yang terdiri dari ibu Deby, Sulian, Rita serta Amelia ini membuat karya berupa lampu hias unik dari bahan diapers bekas pakai balita, yang mereka beri nama skar light. Nama Skar Light sendiri diambil dari wilayah yang saat ini mereka tinggali yaitu Tunjungsekar.
Baca juga :
Cover ‘Fools’ oleh Renjun NCT Dream Trending di YouTube
Go-Pay Jadi Cashless Payment Paling Diminati Masyarakat Indonesia Pada 2018
Awal mula kumpulan ibu rumah tangga ini menghasilkan karya Skar Light tersebut berawal dari warga kampung saat perkumpulan PKK (Program Kesejahteraan Keluarga) mendapat pelatihan tentang pengolahan diapers bekas, dimana rata rata kumpulan ibu ibu tersebut lebih memilih membuat karya berupa pot bunga.
Karena merasa ingin berbeda dari ibu ibu yang lain, akhirnya ke empat ibu rumah tangga itu mendapat ide membuat lampu duduk hias.
“Waktu itu ada pelatihan dari barang bekas untuk ibu ibu, ada beberapa barang bekas lalu kami memilih yang diapers, namun kebanyakan ibu ibu itu ingin membuat pot bunga, namun kami ingin membuat yang beda dari yang lain akhirnya tercetus ide ini,” kata Deby Fitriani salah seorang perajin Rabu (10/02/21).
Kesulitan
Meski kelihatan mudah untuk membuat lampu duduk hias itu, nyatanya ibu ibu ini sempat mengalami kesulitan yakni dalam hal mengumpulkan bahan bekas diapers. Apalagi diapers bekas yang notabene merupakan berisi kotoran balita, tentunya tidak mudah didapat.
Namun setelah berkoordinasi dengan ibu ibu dari RT lain, akhirnya bahan bekas yang dibutuhkan bisa didapatkan.
Baca juga :
Dosen dan Mahasiswa UM Bantu Wisata Malang Tarik Pengunjung dengan Cara Ini!
Mengulik Aplikasi Pendidikan Kebanggaan Kota Malang, Edupongo, Dalam Angka
“Awalnya kami kesulitan, bagaimana mengumpulkan diapers namun setelah ngobrol dengan kawan kawan di RT lain akhirnya bisa dapat bahan. Karena dalam pembuatan lampu ini butuh banyak diapers,”ungkap Deby.
Proses pembuatan lampu duduk hias ini membutuhkan diapers yang tak sedikit. Untuk satu buah lampu hias, Deby dan kawan kelompoknya membutuhkan kurang lebih 70 diapers bekas.
“Untuk membuat satu lampu hias ini membutuhkan setidaknya 60-sampai 70 diapers,” ungkap Deby.
Pemasaran
Untuk pemasaran produk buah tangan karya ibu rumah tangga ini sejauh ini dipasarkan melalui grup whatsapp RT dan RW serta melalui pasar kelurahan Tunjungsekar.
“Dari lingkungan RT lalu dari tingkat pasarkelurahan tunjungsekardan juga instagram,” kata Deby.
Untuk harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai Rp 75 ribu hingga Rp 135 ribu tergantung tingkat kesulitan model.