Dalam era digital saat ini, pemerintah daerah (pemda) dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam bidang pelayanan publik. Di era serba praktis seperti saat ini, masyarakat menginginkan adanya pelayanan publik yang bersifat tranparan, efisien dan lebih cepat. Menjawab hal tersebut, Pemkot Semarang mengusung inovasi pelayanan publik dengan bekerja sama dengan pihak swasta yakni Go-Jek.
Beberapa contoh kerja sama telah dilakukan oleh Pemkot Semarang dengan Go-Jek. Seperti cashless payment di Bus Rapid Transit (BRT) Trans-Semarang dengan menggunakan Go-Pay, pelatihan UMKM binaan Pemkot Semarang, Pembayaran PBB di Kota Semarang secara non-tunai, serta kerjasama dengan pengelola objek wisata Sam Poo Kong untuk memberikan pelayanan pembayaran non-tunai.
Dilansir dari wartaekonomi.com, Hendrar Prihadi selaku Wali Kota Semarang mengatakan bahwa pengembangan kota tidak bisa hanya mengandalkan APBD kota masing-masing melainkan butuh kerjasama dengan pihak swasta, salah satunya adalah Go-Jek.
Simak juga:
“Mengenai pengembangan smart city, dari sisi anggaran, APBD kami (Semarang) tidak sepadan dengan Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya. Untuk itu, dalam upaya membangun sebuah kota metropolitan, pemerintah harus bisa memfasilitasi perusahaan swasta untuk berkolaborasi. Ibarat mobil, kami harus bisa bergerak bersama,” Ujarnya.
Membangun kebiasaan baik di tengah masyarakat dan pemerintah dalam hal transparansi menjadi salah satu manfaat yang diperoleh dari kerja sama tersebut.
“Kami juga bekerja sama agar Go-Jek membina UMKM binaan pemkot agar mereka bisa naik kelas, dan sejak 2018 kami bekerja sama dengan Go-Pay, pembayaran transportasi publik dan berbagai layanan lainnya. Cashless ini menjadi bagian dari habit masyarakat yang harus kami tumbuh kembangkan, tidak hanya untuk masyarakat, tetapi juga pemerintah karena dengan Go-Pay, semua jadi tercatat dengan detail dan transparan,” Jelasnya.
Vice President Regional Public Policy & Government Relation Gojek, Damar Juniarto memaparkan, kolaborasi antara Gojek dengan Pemkot telah dilakukan sejak 2018. Ia juga mengungkapkan bahwa penggunaan pembayaran non-tunai ini secara tidak langsung akan menarik masyarakat Semarang untuk menggunakan transportasi publik dan menambah pendapatan asli daerah.
Sebagai perusahaan penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran berbasis aplikasi terbesar di Indonesia, pihaknya akan selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mewujudkan inovasi pelayanan publik.
“Gojek selalu terbuka untuk berkomunikasi dan berkolaborasi bersama pemerintah mewujudkan inovasi dalam pelayanan publik yang lebih mudah, lebih cepat, dan lebih transparan serta berkembangnya ekonomi kerakyatan,” tuturnya.