Indiekraf.com – Kopi asal Malang berpotensi untuk bisa penetrasi ke pasar Uni Eropa. Kualitas yang baik serta pengolahannya yang ramah lingkungan, dinilai Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket jadi nilai lebih kopi Malang untuk bisa diterima pasar Eropa.
“Saya sangat menikmati rasa kopi di Malang. Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke salah satu kedai kopi di sini (Malang). Di sana saya juga sempat berbincang dengan beberapa petani kopi, dan saya gembira bahwa kopi di sini diolah dengan sangat mengedepankan faktor ramah lingkungan,” ungkap Vincent ketika berdiskusi dengan awak media.
Bagi Vincent, perkebunan kopi di Malang yang sangat memperhatikan faktor lingkungan hidup, serta lahannya tidak menebang hutan, menjadi poin utama bagi sebuah produk untuk bisa menembus Uni Eropa.
“Sangat penting bagi perkebunan kopi untuk tidak membuka lahan baru dan merusak hutan. Ini akan jadi syarat utama Negara – Negara Uni Eropa untuk bisa menerima produk kopi. Aturan ini akan diberlakukan mulai 2024 mendatang,” ucap pria yang baru pertama kali ke Malang ini.
SIMAK JUGA:
Gundala dan Sri Asih Bumilangit Kini ‘Hadir’ Dalam Bentuk NFT
Suka Duka Kerja di Facebook Ala Renata Aryanti
Burger Saus Cokelat dari Burger King Sudah Rilis, Mau Coba?
Dengan pendampingan yang tepat, Vincent sangat yakin produk kopi asal Malang akan mudah menembus pasar Eropa. Pihaknya sendiri berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para pengusaha dan petani kopi di Malang untuk bisa dipasarkan di negara – negara Eropa.
“Kami juga bertemu dengan KADIN Malang, tentu ini akan jadi salah satu bentuk komitmen kami untuk bisa terus bekerjasama dengan pengusaha dan petani lokal, untuk bisa mendapatkan pasar baru bagi produk mereka,” ucapnya.
Menurut Vincent, kopi asal Malang punya rasa yang khas, dengan level kafein yang tepat. Hal ini cocok dengan lidah orang Eropa.
“Kopi Malang punya rasa dan kualitas yang saya suka. Kandungan kafein nya juga pas. Sehingga saya bisa minum cukup banyak dan tanpa sadar itu membuat saya kesulitan tidur hahahaha,” seloroh Vincent.
