Indiekraf.com – Bekerja di industri kreatif digital pastinya tidak asing dengan istilah stakeholder. Mereka merupakan salah satu pihak yang berperan penting dalam keberlangsungan bisnis, terutama terkait dengan aspek kerja sama antar industri.
Setiap industri kreatif digital biasanya dapat bekerja sama dengan lebih dari satu stakeholder. Oleh karena itu, tidak jarang jika sering terjadi konflik atau drama diantara mereka.
Baca juga 5 Tips Melakukan Networking di Industri Kreatif
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengalaman bekerja sama dengan berbagai macam stakeholder, komunitas IxDA Malang berkolaborasi bersama Dipa Inhouse mengadakan event #Ngobas02 (Ngobrol Santai). Event yang diselenggarakan secara online pada hari Jum’at (30/04) ini menghadirkan Barlly Vallendito (Lead UI/UX Dipa Inhouse) dan Ahmad Zaky (Project Manager Dipa Inhouse).
Tema yang diangkat pada event ini adalah “Keluh Kesah dengan Stakeholder” yang akan menceritakan bagaimana serunya saat berhadapan dengan Stakeholder, mulai dalam hal project, maupun saat membangun sebuah produk digital.
Zaky mengatakan bahwa salah satu hal yang paling penting saat kita berhubungan dengan stakeholder adalah memperhatikan cara berkomunikasi. “Cara komunikasi disesuaikan dengan kondisi stakeholder, apakah harus formal atau lebih nyaman non-formal, yang penting kita dari pihak Dipa tetap mempertimbangkan etika komunikasi,” jelasnya. Dengan membangun komunikasi yang baik, maka kita akan bisa ‘sedikit’ terhindar dari drama atau konflik antar kedua belah pihak.
Khusus untuk stakeholder dari luar negeri, Vallen menambahkan jika pada saat meeting, Ia selalu membuat rangkuman mengenai apa yang dibahas pada saat meeting bersama stakeholder. “Komunikasi dengan stakeholder luar negeri, saya selalu membuat summarize, dan record untuk backup jika misal ada miss,” ujarnya.
Baca juga Penghasilan Rp8 Miliar Dari YouTube, Raffi Ahmad Bagikan Tips Ini
Hal penting lainnya adalah sebaiknya kita mempresentasikan hasil kerja dengan menggunakan mockup atau prototype. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penjelasan kepada stakeholder yang tidak begitu mengerti tentang bahasa teknis. “Menjelaskan langsung dengan preview desain atau prototype bagi stakeholder yang tidak begitu mengerti bahasa teknis, kemungkinan besar mereka akan paham,” jelas Vallen dan Zaky.
Kemudian, Vallen dan Zaky juga menjelaskan mengenai suka duka bekerja sama dengan pihak stakeholder luar negeri. “Suka dukanya adalah orangnya to the point, tidak basa basi. Dukanya adalah perbedaan waktu,” jelas mereka. Memang perbedaan waktu bisa menjadi masalah ketika kita bekerja sama dengan pihak luar negeri. Namun, untungnya saat ini telah terdapat berbagai macam platform yang mampu mengatasi masalah tersebut.
Penulis: Achmad Faridul Himam